Beijing (ANTARA News) - China mempersiapkan anggaran senilai 15 juta Yuan (2,25 juta dolar Amerika Serikat) untuk lindungi alam di Laut China Selatan, terang kantor berita pemerintah China, Xinhua, Senin.

Negara itu sempat menyalurkan anggaran sebanyak dua kali lipatnya dalam empat tahun terakhir.

Mahkamah Permanen Arbitrase PBB, di Den Haag, dua pekan lalu memutuskan, China tak memiliki hak historis atas Laut China Selatan seraya mengkritisi aksi negara itu merusak lingkungan di perairan itu. 

Pun pendayagunaan dan reklamasi pulau-pulau buatan di gugus-gugus karang, beting, dan gosong di sana tidak mengartikan bahwa China memiliki hak di sana. 

China --salah satu penandatangan UNCLOS 1982-- menolak keputusan itu dan memilih tak terlibat dalam proses persidangan.

Mahkamah Permanen Arbitrase PBB menemukan, reklamasi lahan skala besar dan pembangunan pulau buatan di Laut China Selatan oleh China itu menyebabkan kerusakan parah bagi karang. Bahkan aksi itu dianggap melanggar kewajiban China menjaga lautan yang rentan rusak.

Negara itu berulang kali menyangkal ada kerusakan alam di Laut China Selatan.

Xinhua menerangkan, anggaran selama tiga tahun ke depan pertama kali akan digunakan untuk mengeksplorasi palung terdalam bawah air di sekitar kepulauan Paracel.

"Dana tersebut digelontorkan untuk penelitian ilmiah dan pengembangan metode baru, serta menyediakan fasilitas perlindungan alam," terang pejabat pemerintah urusan perlindungan lingkungan China, Shi Guoning.

Dalam empat tahun terakhir, China mengklaim menghabiskan lebih dari 30 juta yuan untuk menjaga karang dan keberlangsungan pulau kecil, tambah kantor berita itu.

China mengklaim lebih dari 90 persen wilayah Laut China Selatan, perairan yang berkontribusi untuk lebih dari sepersepuluh produksi perikanan dunia. 

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016