Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Selasa, ditutup menguat tipis sebesar 3,59 poin seiring dengan aliran dana asing yang masuk terus berlanjut.

IHSG BEI ditutup naik 3,59 poin atau 0,06 persen menjadi 5.224,39. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 2,05 poin (0,22 persen) menjadi 902,19.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa investor asing yang masih masuk ke pasar saham domestik menjadi salah satu faktor yang menopang IHSG untuk kembali ditutup di area positif setelah sempat mengalami tekanan di sepanjang perdagangan hari ini (26/7).

"IHSG mengalami konsolidasi dengan kecenderungan menguat, dana asing yang masih terus berlangsung menunjukan bahwa potensi penguatan masih cukup besar pada hari selanjutnya," katanya.

Berdasarkan data BEI tercatat, investor asing membukukan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp378,68 miliar pada hari ini (Selasa, 26/7).

Secara teknikal, ia menambahkan bahwa IHSG diharapkan dapat menembus dan bertahan di atas 5.288 poin agar dapat memperkuat pola kenaikan lanjutan.

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi menambahkan bahwa pergerakan indeks BEI pada Selasa (26/7) ini diwarnai oleh aksi jual investor domestik pada sektor komoditas.

"Namun naiknya perkiraan data pertumbuhan penanaman modal asing di kuartal kedua ini mampu menahan aksi jual investor domestik," katanya.

Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 246.941 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 6,34 miliar lembar saham senilai Rp6,39 triliun. Terdapat 138 saham naik, 168 saham turun, dan 96 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 136,29 poin (0,62 persen) ke level 22.129,73, indeks Nikkei turun 237,25 poin (1,43 persen) ke level 16.383,04, dan Straits Times melemah 6,34 poin (0,22 persen) ke posisi 2.923,51.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016