Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa sore, bergerak melemah 28 poin menjadi Rp13.152 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.124 per dolar AS.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa nilai tukar rupiah masih bergerak melemah terhadap dolar AS seiring dengan penurunan harga minyak mentah dunia.

"Pelaku pasar diharapkan tetap waspada adanya pelemahan lanjutan terhadap rupiah seiring komoditas yang cenderung melemah serta minimnya katalis yang mampu menopang laju rupiah," katanya.

Terpantau harga minyak jenis WTI Crude pada Selasa (26/7) sore ini bergerak melemah 0,81 persen menjadi 42,78 dolar AS per barel, dan Brent Crude turun 0,51 persen menjadi 44,49 dolar AS per barel.

Ia menambahkan bahwa tertahannya laju mata uang domestik juga dipengaruhi oleh pelaku pasar uang yang melakukan aksi tunggu terhadap data inflasi Juli 2016, sedianya akan dirilis pada awal Agustus nanti oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan bahwa penguatan dolar AS cenderung terbatas menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada pekan ini.

"Bank sentral AS diperkirakan mempertahankan suku bnga acuannya menyusul minimnya peluang The Fed untuk menaikan suku bunga," katanya

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Selasa mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.150 dibandingkan hari sebelumnya Senin (25/7) Rp13.135.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016