New York (ANTARA News) - Harga minyak mentah di New York merosot pada Selasa (Rabu pagi WIB), tetapi naik tipis di London, karena persediaan produk-produk minyak pada tingkat tinggi kembali menekan pasar.

Harga minyak mentah sebagian besar telah menurun selama satu bulan terakhir karena pasokan bensin berada di tingkat tinggi, meskipun kedatangan puncak musim mengemudi musim panas di Amerika Serikat.

Pasokan bensin berdiri 11,4 persen di atas tingkat tahun lalu di Amerika Serikat, menurut Departemen Energi AS.

"Setelah melayang di atas 50 dolar AS per barel pada awal Juni, harga telah secara konsisten berada di bawah tekanan, karena pengetatan fundamental minyak mentah telah dibayangi oleh semakin membanjirnya produk-produk olahan," kata Robbie Fraser, analis di Schneider Electric.

"Kami khawatir tentang persediaan bensin," kata Bart Melek dari TD Securities. "Saya pikir kita akan bergumul dengan posisi terendah tersebut untuk sementara waktu."

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September merosot 21 sen menjadi berakhir di 42,92 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September, patokan global, naik 15 sen menjadi menetap di 44,87 dolar AS per barel di perdagangan London.

Sementara itu, di Nigeria, kelompok militan Niger Delta Avengers pada Selasa mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap jaringan pipa gas milik perusahaan minyak yang dikelola negara.

Para pejabat Nigerian National Petroleum Corporation tidak segera memberikan komentar, tapi serangan itu telah semakin memperburuk pasokan gas ke pembangkit-pembangkit listrik di negara yang belum pulih dari pemadaman listrik setiap hari. Demikian laporan AFP.

(A026)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016