Jakarta (ANTARA News) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir tampak tak terpengaruh dan memaparkan kinerja kementeriannya meski isu mengenai penggantian atau reshuffle kabinet semakin hangat Rabu pagi.

Menristekdikti terlihat bersemangat memaparkan mengenai perubahan mekanisme pembiayaan penelitian yang sebelumnya berbasiskan aktivitas menjadi berbasis hasil di hadapan para wartawan.

"Saya tidak dipanggil ke Istana kemarin, minggu lalu memang dipanggil tapi cuma memaparkan mengenai terobosan yang dilakukan. Presiden Jokowi juga menanyakan mengenai permasalahan riset, ijazah palsu, pendidikan vokasi yang harus ditingkatkan dan sebagainya," ujar Menristekdikti.

Menristekdikti berharap dengan perubahan tersebut, maka semakin banyak penelitian yang dilakukan oleh para peneliti. Salah satu yang menjadi penghambat sedikitnya penelitian di Tanah Air adalah mekanisme pertanggung jawaban penelitian yang berbasis aktivitas.

"Akibatnya banyak peneliti yang enggan melakukan penelitian, karena sibuk dengan memikirkan pertanggungjawaban, kwitansi ini dan kwitansi itu," kata dia.

Namun tak seperti biasanya, Nasir menyalami para wartawan satu per satu dan mengucapkan terimakasih usai wawancara selesai.

Pewarta: Indriani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016