Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP Partai Golkar, Setya Novanto, telah memimpin partai politik itu untuk mendukung pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Kini Partai Golkar mendapat jatah kursi di Kementerian Perindustrian. 

Satu kader Partai Golkar, Airlangga Hartarto, ditunjuk menjadi menteri perindustrian menggantikan Saleh Husin.

"Saya bersyukur, mengapresiasi dan menghargai presiden yang memberikan kesempatan kader partai masuk kabinet. Ini akan memberikan hal baik bagi kader Golkar dan buat kepentingan bangsa," kata Novanto, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu. 

Novanto yang sempat menjadi titik fokus utama skandal politik "papa minta saham" di PT Freeport Indonesia dan menyebut-nyebut nama Jokowi itu turut di antara hadirin undangan yang menyaksikan pelantikan menteri/menteri koordinator di Istana Merdeka itu. 

Novanto menyatakan, Golkar akan ikut berbakti dalam memajukan perekonimian apalagi jabatan Menteri Perindustrian memegang peranan penting untuk berkompetisi denan negara lain termasuk China selain untuk memajukan industri kecil, menengah dan besar.

"Golkar tidak ajukan nama. Alhamdulillah kita bersyukur (dapat jatah menteri," katanya menegaskan.

Airlangga Hartarto adalah putra dari Menteri Perindustrian (saat itu) Hartarto pada masa Presiden Soekarno berkuasa. 

"Kalau dilihat cikal bakalnya juga banyak belajar dari ayahnya Pak Hartarto dulu menteri perindustrian," kata Novanto. 

Pewarta: Santoso
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016