Kita berharap masih bisa ditingkatkan, karena itu rata-rata tahunan. Jika misalnya 2017, kita asumsikan `full` Januari-Desember 165 ribu bopd, maka bagian PEPC sekitar 74 ribu bopd,"
Jakarta (ANTARA News) - Lapangan migas Banyu Urip, Blok Cepu di Bojonegoro, Jatim diproyeksikan memberikan kontribusi sebesar 74 ribu barel minyak per hari (bopd) bagi produksi minyak PT Pertamina (Persero) pada 2017.

Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu (PEPC), Adriansyah di Jakarta, Rabu, mengatakan pada tahun ini kinerja rig sudah maksimum untuk produksi Banyu Urip sebesar 165 ribu bopd. Puncak produksi tersebut tercapai pada Maret 2016.

"Kita berharap masih bisa ditingkatkan, karena itu rata-rata tahunan. Jika misalnya 2017, kita asumsikan full Januari-Desember 165 ribu bopd, maka bagian PEPC sekitar 74 ribu bopd," tuturnya.

Menurut Adriansyah, langkah yang dilakukan saat ini adalah menjalankan rencana yang sudah ada sehingga puncak produksi Lapangan Banyu Urip tetap bisa dipertahankan ke depannya. Pasalnya, puncak produksi akan menemui sejumlah tantangan, seperti penghentian produksi (plant shutdown) untuk perawatan.

Selain Lapangan Banyu Urip, kontraktor Blok Cepu juga mengembangkan Lapangan Kedung Keris. Meski produksinya tidak sebesar Banyu Urip, Kedung Keris akan menjadi andalan untuk mengkompensasi penurunan produksi alamiah Banyu Urip.

"Kita harapkan mulai on stream pada saat Banyu Urip decline kira-kira perhitungan PoD awal, pada 2017 akhir atau di 2018. Tapi tidak begitu besar," kata dia.

Adriansyah menambahkan berdasarkan rencana pengembangan (plan of development) yang disetujui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) produksi Lapangan Kedung Keris sekitar 8 ribu barel per hari.

Ke depan, lanjut dia, pengembangan yang dilakukan di Blok Cepu tidak lagi pada produksi minyak, namun gas. Pengembangan yang dilakukan antara lain Lapangan Jimbaran Tiung yang ditargetkan on stream pada 2019.

"Kami juga mengembangkan Alas Tua West dan Banyu Urip gas. Di Banyu Urip ada gas, kita injeksi balik ke bawah untuk dorong minyak," ungkap Andriansyah.

Kontrak kerja sama Blok Cepu ditandatangani pada 17 September 2005. Pertamina EP Cepu, cucu usaha Pertamina bersama Mobil Cepu Limited, anak usaha Exxon Mobil Corporation, memegang 45 persen hak partisipasi

Sisanya, 10 persen hak partisipasi dikuasai Badan Kerja Sama Blok Cepu (BKS). Rencana pengembangan lapangan yang diperkirakan memiliki cadangan 445 juta barel tersebut disetujui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada 15 Juli 2006.

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016