Jakarta (ANTARA News) - "Dompet Dhuafa" dipastikan mendapatkan penghargaan dari Ramon Magsaysay Foundation karena dinilai memiliki kontribusi besar dalam pelayanan masyarakat dan pengentasan kemiskinan di Indonesia.

Presiden Direktur "Dompet Dhuafa Filantropi", Ahmad Juwaini kepada pers di Jakarta, Rabu, mengatakan penghargaan ini merupakan apresiasi dunia internasional atas kerja Dompet Dhuafa selama 23 tahun melayani masyarakat dan membantu masyarakat dhuafa.

"Tentu saja kita patut bersyukur mendapat pengakuan internasional. Apa yang kita lakukan selama ini mereka nilai berdampak cukup besar untuk masyarakat," ujarnya.

Ahmad menerangkan, dirinya mendapat kepastian Dompet Dhuafa akan mendapat penghargaan itu sejak 1 Juli 2016. melalui sambungan telepon dari panitia.

Namun, panitia baru mengumumkannya secara resmi pada 27 Juli 2016 ini melalui laman resminya. Seremoni penyerahan penghargaan akan diberikan akhir Agustus mendatang.

Selain Dompet Dhuafa, tahun ini lembaga yang akan menerima penghargaan adalah Japan Overseas Cooperation Volunteers (Jepang), Bezwada Wilson (India), Conchita Carpio-Morales (Filipina), Vientiane Rescue (Laos), dan Thodur Madabusi Krishna (India).

Di tahun-tahun sebelumnya, penerima Ramon Magsaysay dari Indonesia di antaranya HB Jasin, Mochtar Lubis, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Dita Indah Sari, dan Ahmad Syafii Maarif.

Ramon Magsaysay Award atau Hadiah Ramon Magsaysay adalah suatu hadiah penghargaan yang diciptakan pada April 1957 oleh para wali amanat Rockefeller Brothers Fund (RBF) yang berpusat di Kota New York, Amerika Serikat.

Dengan persetujuan dari pemerintah Filipina, hadiah ini diciptakan untuk mengenang Ramon Magsaysay, almarhum mantan Presiden Filipina serta untuk menyebarluaskan keteladanan dan integritasnya dalam menjalankan pemerintahan.

Selain itu, pengharaan tersebut diciptakan untuk mengenang kegigihan Ramon Magsaysay dalam memberikan pelayanan umum serta idealisme pragmatisnya dalam suatu lingkungan masyarakat yang demokratis.

Pewarta: Aat Surya Safaat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016