Washington (ANTARA News) - Federal Reserve AS pada Rabu mempertahankan suku bunga federal fund tidak berubah, menegaskan bahwa bank sentral terus memantau secara cermat indikator-indikator inflasi serta perkembangan ekonomi dan keuangan global.

"Risiko-risiko jangka pendek terhadap prospek ekonomi telah berkurang," kata Fed dalam sebuah pernyataan setelah mengakhiri pertemuan kebijakan moneter dua hari. Ekspresi baru ini mungkin menunjukkan bahwa kondisi-kondisi semakin menguntungkan untuk kenaikan suku bunga berikutnya di waktu mendatang.

Para pejabat Fed memberikan deskripsi ekonomi yang lebih positif. Ada beberapa peningkatan penggunaan tenaga kerja dalam beberapa bulan terakhir, menunjuk ke pasar tenaga kerja yang sehat meskipun terjadi penurunan pada April dan Mei. Pengeluaran rumah tangga telah tumbuh "dengan kuat."

Inflasi terus berjalan di bawah target Fed dua persen, kekhawatiran utama bagi para pejabat Fed. Tetapi mereka memperkirakan inflasi naik ke target dalam jangka menengah, karena dampak sementara dari penurunan masa lalu dalam harga energi dan impor menghilang serta pasar tenaga kerja terus menguat.

Sementara para pembuat kebijakan Fed mengatakan mereka terus memonitor data inflasi serta perkembangan ekonomi dan keuangan global, peningkatan lapangan kerja dan konsumsi mengurangi kekhawatiran para pejabat Fed atas risiko-risiko jangka pendek perekonomian.

The Fed menaikkan kisaran targetnya untuk suku bunga federal fund menjadi 0,25 persen hingga 0,5 persen pada Desember tahun lalu, kenaikan suku bunga pertama dalam hampir satu dekade, menandai akhir dari sebuah era pelonggaran kebijakan moneter yang luar biasa.

Tapi gejolak di pasar keuangan dan pelambatan ekonomi global sejak awal tahun ini, telah meningkatkan kekhawatiran tentang kekuatan ekonomi AS, memaksa para pembuat kebijakan Fed untuk menunda setiap kenaikan suku bunga berikutnya sejak itu.

Pernyataan Rabu menunjukkan para pejabat Fed telah menjadi kurang peduli tentang prospek ekonomi daripada mereka pada Juni, ketika kekhawatiran tentang prospek ekonomi meningkat di tengah laporan lapangan pekerjaan lemah pada April dan Mei, pertumbuhan kuartal pertama lambat, dan ketidakpastian tentang referendum Inggris tentang apakah meninggalkan atau tetap bersama Uni Eropa.

Para pejabat Fed menekankan dalam pernyataannya bahwa apakah atau kapan harus menaikkan suku bunga akan bergantung pada data yang masuk. Analis secara luas percaya bahwa pernyataan itu meninggalkan opsi Fed terbuka untuk pertemuan berikutnya pada 20-21 September. Demikian laporan Xinhua.

(A026)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016