Ankara (ANTARA News) - Lebih dari 1.000 personel militer, termasuk para jenderal, dipecat dari angkatan bersenjata Turki karena dituduh terkait organisasi Fethullah usai upaya kudeta yang gagal di negara itu.

Fethullah Gulen adalah ulama yang bermukim di Amerika Serikat yang dituduh Ankara merencanakan upaya kudeta 15 Juli.

Kantor berita Xinhua mengutip laporan media lokal NTV yang menyebutkan bahwa total ada 1.684 personel militer yang sesuai keputusan hukum dipecat usai upaya kudeta.

Di antara mereka yang dipecat, ada 149 jenderal dan laksamana menurut lembaran resmi yang dipublikasikan pada Rabu (27/7). Selain itu ada 1.099 perwira dan 436 non-perwira yang diberhentikan.

Kantor berita Anadolu mewartakan pemecatan itu merupakan bagian dari regulasi baru yang dipublikasikan dalam lembaran resmi pemerintah, dan bagian dari keadaan darurat tiga bulan di Turki.

Selama keadaan darurat, banyak aparat militer yang dinyatakan terkait dengan organisasi Fetullah Gulen, yakni meliputi 87 jenderal, 726 perwira, 256 sersan dari Komando Angkatan Darat; 32 laksamana, 59 perwira, 63 sersan dari Komando Angkatan Laut; 30 jenderal, 314 perwira dan 117 sersan dari Komando Angkatan Udara.

Di samping itu ada tiga kantor berita, 16 saluran TV, 23 stasiun radio, 45 surat kabar, 29 rumah penerbitan dan 15 terbitan berkala yang ditutup.

Turkey menghadapi upaya kudeta 15 Juli ketika unsur militer berusaha menggulingkan pemerintahan yang terpilih secara demokratis.

Puluhan ribu orang kemudian turun ke jalan menentang kudeta yang menewaskan sedikitnya 246 orang dan melukai hampir 2.200 orang itu.


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016