Cilacap, Jawa Tengah (ANTARA News) - Koordinator kerohanian agama Islam narapidana Lapas se-Nusakambangan, K.H. Hasan Makarim dikawal personel Brimob menjelang eksekusi hukuman mati di Pulau Nusakambangan, Cilacap.

Dari pantauan di Dermaga Wijayapura (tempat penyeberangan khusus menuju lapas di Pulau Nusakambangan), Kamis, Hasan Makarim yang datang sekitar pukul 09.45 WIB langsung dijemput tiga personel Brimob bersenjata laras panjang setelah rohaniwan itu memarkirkan mobilnya di halaman Stasiun Pandu PT Pelabuhan Indonesia III Cabang Tanjung Intan.

Tiga personel Brimob itu selanjutnya mengawal Hasan menuju Dermaga Wijayapura.

Saat wartawan menanyakan apakah kedatangannya ke Nusakambangan, Hasan enggan memberikan komentar. "No comment. Hanya pengajian biasa," katanya sambil berjalan di bawah kawalan personel Brimob.

Pelaksanaan eksekusi hukuman mati terhadap sejumlah terpidana kasus narkoba diduga akan dilaksanakan pada Jumat dini hari nanti di Lapangan Tembak Tunggal Panaluan, Pulau Nusakambangan.

Perkiraan ini muncul karena sebanyak 17 mobil ambulans yang membawa peti jenazah, tiga di antaranya sebagai cadangan telah masuk ke Pulau Nusakambangan Kamis pagi tadi.

Berdasarkan pelaksanaan beberapa eksekusi sebelumnya, mobil ambulans yang membawa peti jenazah masuk ke Pulau Nusakambangan beberapa jam sebelum eksekusi.

Selain itu, sebanyak 14 mobil pengawalan dari berbagai Unit Patroli Jalan Raya Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Tengah yang akan digunakan untuk mengawal mobil ambulans pembawa jenazah terpidana mati pasca-eksekusi juga telah disiagakan di halaman Stasiun Pandu yang bersebelahan dengan Dermaga Wijayapura sejak Kamis pagi tadi.

14 terpidana mati kasus narkoba dikabarkan telah menempati ruang isolasi di Lapas Batu, Pulau Nusakambangan, sejak hari Senin pukul 22.00 WIB, guna menunggu hari H pelaksanaan eksekusi hukuman mati


Pewarta: Sumarwoto
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016