Kita tidak perlu bertanya kapan pelaksanaan eksekusi, kapan pun kita siap
Cilacap (ANTARA News) - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah menggelar Operasi Nusa Candi 2016 menjelang pelaksanaan eksekusi hukuman mati sejumlah terpidana kasus narkoba di Pulau Nusakambangan, Cilacap.

"Kita tidak perlu bertanya kapan pelaksanaan eksekusi, kapan pun kita siap. Mau besok, lusa, atau kapan pun kita siap," kata Kepala Biro Operasi Polda Jateng Komisaris Besar Polisi Tatang saat memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Nusa Candi 2016 di halaman Markas Kepolisian Resor Cilacap, Kamis.

Apel gelar pasukan itu diikuti personel Polri, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Cilacap, Kantor Imigrasi Cilacap, dan anggota satuan pengamanan (satpam).

Lebih lanjut, Tatang mengatakan tujuan dilaksanakan apel gelar pasukan itu untuk menunjukan bahwa Polri, TNI, serta instansi terkait siap mengawal dan mengamankan Operasi Nusa Candi 2016, baik pada sebelum, pada saat dan setelah operasi.

Menurut dia, kegiatan kepolisan yang akan dilaksanakan itu dalam rangka mengantisipasi dan menanggulangi ancaman keamanan dan ketertiban masyarakat serta menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif di wilayah hukum Polda Jateng khususnya di wilayah hukum Polres Cilacap.

Oleh karena itu, kata dia, seluruh personel yang terlibat dalam operasi harus melaksanakan pengamanan sesuai prosedur.

"Apabila nanti ada pemberitahuan pelaksanaan pengamanan eksekusi segera diberitahukan kepada masing-masing komandan pengamanan sesuai dengan sektornya masing-masing, baik yang di Ring I,II, III, atau yang di jalur agar melaksanakan pengamanan ini dengan baik," tegasnya.

Bagi anggota Satpol PP dan satpam, kata dia, mulai hari Kamis (28/7) diminta memperketat pengamanan wilayah kerjanya atau objek vital yang menjadi tanggung jawab pengamannya.

Dia meminta pengamanan dilakukan semaksimal mungkin dan apabila ada hal-hal yang mencurigakan segera dikordinasikan dengan petugas Polri agar dilakukan upaya-upaya selanjutnya.

"Jangan arogan, tetap tegas, dan humanis dalam melaksanakan pengamanan. Apabila ada sesuatu di luar prosedur harus ditindak sesuai aturan yang ada," kata Tatang.

Pelaksanaan eksekusi hukuman mati terhadap sejumlah terpidana kasus narkoba diduga akan dilaksanakan pada Jumat (29/7) dini hari di Lapangan Tembak Tunggal Panaluan, Pulau Nusakambangan.

Dugaan tersebut muncul karena sebanyak 17 mobil ambulans yang membawa peti jenazah, tiga di antaranya sebagai cadangan telah masuk ke Pulau Nusakambangan pada Kamis (28/7) pagi.

Berdasarkan pelaksanaan beberapa eksekusi sebelumnya, mobil ambulans yang membawa peti jenazah masuk ke Pulau Nusakambangan beberapa jam sebelum eksekusi.

Selain itu, sebanyak 14 mobil pengawalan dari berbagai Unit Patroli Jalan Raya Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Tengah yang akan digunakan untuk mengawal mobil ambulans pembawa jenazah terpidana mati pasca-eksekusi juga telah disiagakan di halaman Stasiun Pandu yang bersebelahan dengan Dermaga Wijayapura sejak Kamis (28/7) pagi.

Seperti diwartakan, sebanyak 14 terpidana mati kasus narkoba dikabarkan telah menempati ruang isolasi di Lapas Batu, Pulau Nusakambangan, sejak hari Senin (25/7), pukul 22.00 WIB, guna menunggu hari H pelaksanaan eksekusi hukuman mati

Akan tetapi hingga saat ini, Kejaksaan Agung belum merilis secara resmi nama-nama terpidana mati kasus narkoba yang akan dieksekusi dan kapan eksekusi itu akan dilaksanakan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, terpidana mati yang telah ditempatkan di ruang isolasi Lapas Batu, antara lain Freddy Budiman (warga negara Indonesia), Merri Utami (Indonesia), Zulfiqar Ali (Pakistan), Gurdip Singh (India), dan Onkonkwo Nonso Kingsley (Nigeria).

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016