Rabat (ANTARA News) - Maroko pada Rabu (27/7) mengumumkan penangkapan 52 tersangka perencana pendirian cabang kelompok ISIS dan penyerangan di negara Afrika Utara itu.

Kementerian Dalam Negeri Maroko menyatakan para tersangka telah ditahan dan akan diadili setelah penyelidikan selesai.

"Orang-orang yang ditangkap berencana mendirikan satu vilayet (provinsi) di Maroko yang berafiliasi dengan Daesh," kata kementerian menggunakan akronim ISIS dalam bahasa Arab.

Kementerian menyatakan penangkapan itu telah berhasil menggagalkan "rencana teroris pada tahap persiapan lanjut di penjara, lembaga keamanan, pusat festival dan rekreasi di beberapa kota di Maroko, selain membunuh pejabat keamanan, tentara dan wisatawan."

Para tersangka menggunakan media sosial guna menggaungkan propaganda untuk ISIS dan untuk merekrut calon muda untuk bergabung dan pergi ke zona konflik menurut kementerian.

Kementerian mengatakan saat melakukan penggerebekan di rumah-rumah petugas menemukan beberapa dokumen tentang pemalsuan dan penggunaan peledak serta senjata api, serta beberapa buku berisi hasutan untuk melakukan serangan bunuh diri.

Rabat mengatakan bahwa 159 "sel-sel teroris" sudah dibongkar sejak 2002, termasuk 38 yang berkaitan dengan para ekstremis di Irak dan Suriah.

Menurut studi Soufan Group, lembaga yang berbasis di Amerika Serikat, pada akhir Desember tahun lalu, sedikitnya 1.200 warga Maroko pergi ke Irak dan Suriah untuk bertempur bersama ISIS dalam 18 bulan.(kn)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016