Dari dua kartu palsu (BPJS dan KIS), yang sudah disebarkan baru kartu BPJS Kesehatan saja."
Bandung (ANTARA News) - Kepala Polres Cimahi, AKBP Ade Ary Syam Indradi menyatakan tersangka dari lembaga pemberdayaan masyarakat Rumah Peduli Dhuafa belum mengedarkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) ke masyarakat wilayah Kota Cimahi maupun Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

"Dari dua kartu palsu (BPJS dan KIS), yang sudah disebarkan baru kartu BPJS Kesehatan saja," kata Ade kepada wartawan di Cimahi, Kamis.

Ia menuturkan KIS palsu itu ditemukan sebanyak 38 buah di Kantor Rumah Peduli Dhuafa, Jalan Sangkuriang, Kota Cimahi.

Temuan KIS palsu itu, lanjut dia, hasil pengembangan polisi setelah menemukan kartu peserta Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan palsu di Bandung Barat.

"Kartu yang dipalsukan mereka bukan hanya BPJS Kesehatan tapi kartu KIS juga," katanya.

Ia mengatakan polisi telah menetapkan dua tersangka yakni Ketua Rumah Peduli Dhuafa dan koordinator lapangan wilayah Kabupaten Bandung Barat.

Aksi tersangka itu dengan cara menawarkan BPJS dan KIS melalui pendaftaran secara online di website yang dibuat sendiri oleh tersangka.

Tersangka lebih mengutamakan penawaran kartu BPJS Kesehatan kepada masyarakat dibandingkan KIS.

"Utamanya kartu BPJS Kesehatan, tapi kartu KIS juga tetap ditawarkan," katanya.

Upaya penyelidikan lebih lanjut, jajarannya akan koordinasi dengan BPJS untuk memastikan keaslian kartu tersebut.

Ia berharap BPJS dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait BPJS yang asli atau bukan.

"Kita koordinasi dengan BPJS untuk menjelaskan tentang keaslian kartu," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016