Bandung (ANTARA News) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menyatakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) palsu yang diduga dibuat oleh lembaga pemberdayaan masyarakat Rumah Peduli Dhuafa mudah untuk dibedakan dengan KIS yang asli.

"Kartu KIS asli itu tidak ada nomor elektronik id pemiliknya," kata Kepala Cabang BPJS Kesehatan Kota Cimahi, Jabar, Yudha Indrajaya kepada wartawan di Cimahi, Kamis.

Ia menjelaskan secara fisik KIS yang dibuat lembaga tersebut banyak perbedaannya dengan KIS yang diterbitkan resmi oleh pemerintah.

Meskipun mudah dibedakan, kata Yudha, pihaknya tetap melakukan pemeriksaan KIS yang ditemukan polisi dengan menggunakan alat pendataan khusus di BPJS Kesehatan.

"Kita cek, nama-nama yang ada di KIS yang telah mereka buat itu tidak ada," katanya.

Ia menyampaikan setelah adanya temuan BPJS Kesehatan dan KIS palsu di Bandung Barat, jajarannya melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan DPRD Bandung Barat untuk melakukan sosialisasi.

Sosialisasi itu berkaitan dengan kartu yang asli diterbitkan BPJS dan cara pembuatan kartu BPJS Kesehatan kepada masyarakat.

"Kami telah mulai sosialisasikan bagaimana cara membuat kartu kesehatan yang benar di desa-desa yang ada di Kabupaten Bandung Barat," katanya.

Selain itu, tim dari BPJS juga menyebarkan spanduk tentang imbauan kepada masyarakat agar pembuatan BPJS tanpa perantara dan tidak ada biaya dalam pembuatannya.

"Kita juga bentuk tim untuk posko pengaduan kartu BPJS palsu ini," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016