Pembangunan nasional memerlukan figur yang memiliki kemampuan, wawasan, dan integritas, untuk turut mewarnai kebijakan dan arah pembangunan nasional,"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengajak para pakar dan akademisi dari kampus untuk turut berkontribusi mewarnai pembangunan nasional melalui partai politik.

"Pembangunan nasional memerlukan figur yang memiliki kemampuan, wawasan, dan integritas, untuk turut mewarnai kebijakan dan arah pembangunan nasional," kata Zulkifli Hasan saat membuka (FGD) yang diselenggarakan kerja sama MPR RI dan Universitas Pancasila, di Depok, Jawa Barat, Jumat.

FGD dengan topik "Reformulasi Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Model GBHN" menghadirkan pembicara antara lain, Ketua Fraksi Partai Gerindra MPR RI Martin Hutabarat dan Anggota Badan Pengkajian MPR RI Yudi Latif.

Menurut Zulkifli, melalui partai politik para pakar dan akademisi dapat berkiprah langsung di pemerintahan, baik menjadi menteri, pimpinan lembaga negara, kepala daerah, maupun jabatan lainnya di eksekutif.

Melalui jalur partai politik, kata dia, para pakar dan akademisi juga dapat menduduki jabatan di legislatif.

"Kami di partai politik banyak yang seperti pendekar tangan kosong. Kalau pendekar tangan kosong relatif tidak bisa berbuat apa-apa," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat nasional (DPP PAN) ini.

Dengan masuknya para pakar dan akademisi di partai politik, menurut dia, maka para pendekar yang akan berjuang memiliki senjata ilmu pengetahuan dan integritas.

Pada kesempatan tersebut, Zulkifli juga mengkhawatirkan masa depan Indonesia jika tidak segera diperbaiki.

Menurut dia, arah pembangunan nasional saat ini tidak terarah serta kesenjangan sosial di masyarakat makin tajam.

Karena itu, menurut dia, penting untuk menghidupkan kembali haluan negara model garis-garis besar haluan negara (GBHN) untuk menjadi koridor arah pembangunan nasional sehingga fokus dan terarah.




Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016