Kekerasan terhadap anak harus dihentikan."
Kupang (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seorang kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Kota Kupang,  Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Fatmawati Laga, menyanyikan mars Keluarga Berencana (KB).

"Coba ibu nyanyikan lagi mars KB yang sudah saya dengar sejak saya masih kecil," kata Presiden Jokowi kepada Fatmawati di sela-sela pidato Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-XXIII Tahun 2016 tingkat Nasional, di Alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT, Sabtu.

Fatmawati Laga, warga Rt 18/Rw 04, Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, itu pun langsung menyanyikan lagu yang diminta Presiden Jokowi, dan diikuti seluruh hadirin yang hadir dalam peringatan Harganas itu.

Pengurus dan kader Posyandu berkebaya putih berbalut sarung adat tentunan khas NTT dan terlihat berdiri tepat di samping Presiden Jokowi di panggung kehormatan tersebut langsung menerima hadiah sepeda dari Presiden Jokowi. Masyarakat pun bertepuk tangan.

"Tingkatkan terus pengabdian, semangat, serta prestasi dalam menyukseskan program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga," kata Presiden.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi yang mantan Wali Kota Solo dan Gubenur DKI Jakarta itu berharap kepada keluarga untuk segera berhenti melakukan kekerasan terhadap anak-anak dalam rumah tangga.

"Keluarga sebagai pihak terdepan bagi anak harus memastikan bahwa fungsi perlindungan benar-benar terwujud. Kekerasan terhadap anak harus dihentikan," katanya.

Oleh karena itu, Presiden mengemukakan bahwa momentum pelaksanaan Hari Keluarga Nasional harus bisa dimaknai sebagai upaya untuk menguatkan fungsi keluarga secara menyeluruh. Keluarga harus menjadi yang terdepan dalam penghargaan dan perlindungan dan bimbingan kepada anak-anak.

Presiden Jokowi menyatakan, sejumlah fungsi dari keluarga yang dimaksud, antara lain fungsi keagamaan, fungsi sosial, dan fungsi dalam nilai-nilai keutamaan meliputi fungsi pendidikan, fungsi reproduksi, fungsi pembinaan lingkungan, dan fungsi perlindungan.

"Jika keluarga bisa memupuk pola pikir dan perilaku yang produktif, maka kita akan bisa melahirkan generasi emas Indonesia, generasi pemenang, generasi yang cerdas, generasi yang kreatif, generasi yang inovatif, generasi produktif, dan generasi visioner," tutur Presiden.

Presiden Jokowi pada kesempatan itu juga memberikan apresiasi kepada inisiatif Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang mengedepankan empat konsep besar dalam Hari Keluarga Nasional tahun ini.

"Empat konsep besar dalam Harganas, yakni keluarga berkumpul, keluarga berinteraksi, keluarga berdaya, dan keluarga berbagi," ujar Presiden.

Namun demikian, Presiden menambahkan, keempat konsep tersebut hendaknya jangan hanya menjadi jargon, tetapi harus bisa diterjemahkan secara jelas dan rinci menjadi kerja nyata yang dilakukan oleh BKKBN.

Gubernur NTT Frans Lebu Raya saat sapaan selamat datang kepada Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih kepada Presiden yang sudah mau datang lagi ke Kota Kupang.

"Kedatangan Bapak Presiden kali ini menjadi kedatangan yang kesekian kalinya dan nanti akan datang lagi. Kita berharap Bapak Presiden bisa datang setiap enam bulan sekali," katanya, disambut tepukan tangan ribuan tamu undangan yang hadir.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu menilai, dengan kehadiran Presiden ke NTT yang berbasis kepulauan itu akan berdampak kepada percepatan dan pertumbuhan pembangunan kemasyarakatan di daerahnya.

Gubernur dua periode itu menyampaikan permohonan maaf kepada para tamu undangan dari luar NTT yang dalam pelayanan masih belum mendapatkan layanan maksimal.

"Mohon maaf kalau ada tamu undangan dari daerah lain Indonesia ini yang masih tinggal di kos-kosan karena tidak dapat kamar hotel di Kota Kupang ini. Inilah Indonesia," kata Frans Lebu Raya.

Kota Kupang dan NTT secara keseluruhan, menurut Frans, masih terus berjuang untuk maju dan sejajar dengan provinsi lainnya di Indonesia.

"NTT tidak lagi diplesetkan menjadi Nasib Tidak Tentu, tetapi hari ini di hadapan Bapak Presiden saya ubah menjadi New Tourism Territory," demikian Frans Lebu Raya, yang kembali disambut tepukan tangan seluruh hadirin.

Ungkapan daerah pariwisata baru (New Tourism Territory) yang disampaikan Frans Lebu Raya itu berkaitan dengan banyaknya obyek wisata dikembangkan di NTT, seperti Danau Kelimutu dan Pulau Komodo.

Pewarta: Yohanes Adrianus
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016