Rahmat Allah jangan disia-siakan agar Allah jangan marah."
Parapat (ANTARA News) - Wakil Presiden M. Jusuf Kalla (JK) menabur benih ikan di Danau Toba yang dinilai segala keindahan dan potensinya harus dijaga sebagai berkah dan rahmat Allah.

"Rahmat Allah jangan disia-siakan agar Allah jangan marah," kata Wapres JK di Danau Toba, Sumatera Utara, Sabtu.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, yang mendampingi Wapres JK, mengatakan bahwa kerusakan lingkungan di kawasan Danau Toba sudah memprihatinkan yang ditandai adanya 5.600 keramba jaring apung yang menghasilkan limbah organik tinggi.

Selain keramba jaring apung, menurut dia, ada pencemaran air dari kegiatan pertanian, peternakan dan rumah tangga.

Ia menilai, kerusakan juga ditambah adanya lahan kritis seluas 157.000 hektare atau 21 persen dari luas daerah tangkapan air Danau Toba.

"Melihat kondisi lingkungan yang memprihatinkan perlu komitmen semua pemangku kepentingan khususnya di kawasan Danau Toba untuk memperbaikinya. Apalagi, Danau Toba sudah dijadikan salah satu daerah tujuan wisata utama," demikian Siti Nurbaya Bakar.

Sementara itu, Ketua Umum Punguan Simbolon Dohot Boruna Indonesia (PSBI) Effendi Simbolon, menyatakan:
"Penaburan benih ikan dengan tujuan agar populasi ikan di Danau Toba kembali banyak setelah berkurang akibat kerusakan lingkungan."

Ikan yang ditabur ke Danau Toba oleh Wapres Kalla, Ibu Mufidah Kalla, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar bersama masyarakat adalah 20.000 ekor ikan tawes, ikan Batak 20.000 ekor dan 5.000 ikan pora-pora.

Penaburan benih ikan dan penanaman 7.700 pohon di Hutan Ginjang, Tapanuli Utara, merupakan salah satu wujud restorasi lingkungan kawasan Danau Toba, ujarnya.

Perbaikan lingkungan Danau Toba, menurut dia, bukan hanya diperlukan untuk kepentingan wisata, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat sekitar Danau Toba.

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016