Choluteca, Honduras (ANTARA News) - Enam perempuan Honduras melahirkan bayi dengan cacat lahir mikrosefalus, kembali memicu kekhawatiran mengenai penyebaran virus tersebut, kata para dokter pada Sabtu (30/7).

Keenam kasus cacat lahir terkait Zika dalam tiga hari itu, terdaftar di rumah sakit yang sama di Choluteca, sebuah kota di selatan ibu kota Tegucigalpa yang terutama mengalami dampak terparah dari virus Zika. Virus yang dibawa oleh nyamuk tersebut juga bisa menyebar melalui kontak seksual.

"Keenam kasus itu mengkhawatirkan kami dan kami berpikir semuanya berkaitan dengan Zika," kata ahli epidemiologi Gustavo Avila, seperti dilaporkan AFP.

"Setiap tahun, seorang anak lahir dengan mikrosefalus, namun enam kasus dalam waktu tiga hari sangat mengkhawatirkan."

Infeksi Zika -- yang menyebabkan gejala mirip flu dan ruam kulit -- dilaporkan di berbagai negara di seluruh Karibia dan Amerika Latin.

Namun, virus itu terutama berbahaya bagi perempuan hamil, yang jika terjangkit berisiko tinggi mengandung bayi dengan mikrosefalus.

Cacat lahir tersebut menyebabkan bayi lahir dengan kepala kecil.

Honduras sudah mencatat 27.869 kasus Zika tahun ini, menurut Menteri Kesehatan Yolani Batres.

Para pejabat kesehatan Honduras dikerahkan untuk menghancurkan sarang nyamuk dengan dukungan dari 2.000 tentara militer dan lembaga setempat. (mr)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016