Kinshasa (ANTARA News) - Pemimpin oposisi Kongo Etienne Tshisekedi, Minggu (31/7), menyerukan agar pemilu digelar tahun ini dan agar Presiden Joseph Kabila mengundurkan diri sesuai jadwal pada 20 Desember.

Ketegangan di negara kaya minyak itu kian meningkat akibat kekhawatiran bahwa Kabila, yang berkuasa sejak 2001, kemungkinan berupaya memperpanjang kekuasaannya untuk masa jabatan ketiga, melebihi batas maksimum dua periode.

Saat berbicara dalam sebuah kampanye di Kinshasa, Tshisekedi memperingatkan agar sang presiden tidak berusaha mencalonkan diri kembali, mengatakan bahwa jika proses pemilu tidak dilangsungkan sesuai jadwal pada September, hal tersebut akan menjadi "pengkhianatan besar terhadap negara."

Tshisekedi (83) mengatakan kepada pendukungnya bahwa 10 September merupakan "batas pertama yang tidak boleh dilanggar."

"Badan pemilu harus menggelar sidang untuk pemilu presiden (pada tanggal tersebut). Jika tidak, pengkhianatan besar akan ditudingkan kepada Kabila, yang bertanggung jawab atas penderitaan rakyat Kongo," ujar Tshisekedi, seperti dikutip dari laporan AFP.

Oposisi Kongo sebelumnya tidak pernah berhasil mengalahkan Kabila, yang mengungguli Tshisekedi dalam pemilu presiden terakhir pada 2011. (kn)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016