Akuisisi ini merupakan langkah global sekaligus mengamankan pasokan migas di dalam negeri demi kemandirian energi."
Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) mengumumkan telah mengakuisisi 24,53 persen saham perusahaan migas asal Prancis, Maurel & Prom yang dimiliki Pacifico.

Dirut Pertamina Dwi Soetjipto di Jakarta, Senin mengatakan, akuisisi tersebut merupakan tahap awal menguasai mayoritas saham Maurel & Prom.

"Akuisisi ini merupakan langkah global sekaligus mengamankan pasokan migas di dalam negeri demi kemandirian energi," katanya.

Menurut dia, nilai per lembar saham akusisi adalah 4,2 euro atau total transaksi diperkirakan 200 juta euro.

Maurel and Prom tercatat di bursa saham Euronext Paris dengan perkiraan kapitalisasi pasar 550 miliar euro.

Aset Maurel and Prom yang berkantor pusat di Paris, Prancis tersebar di berbagai benua yakni Gabon, Tanzania, dan Nigeria untuk blok produksi, serta Prancis, Kanada, Namibia, Myanmar, dan Italia untuk eksplorasi.

Maurel & Prom memiliki cadangan terbukti 205 juta barel setara minyak per 2015 yang 78 persennya berada di wilayah Gabon dan 22 persen di Tanzania.

Sedangkan, tingkat produksi Maurel & Prom tercatat 24.700 barel setara minyak per hari pada kuartal keempat 2015 yang khususnya berasal dari Gabon.

Dengan menguasai 24,53 persen saham Maurel & Prom, maka setidaknya Pertamina memperoleh bagian sekitar 6.000 barel setara minyak per hari.

Produksi minyak mentah tersebut juga cocok dengan kilang pengolahan milik Pertamina.

Wakil Presiden Senior Pengembangan Bisnis Hulu Pertamina Denie Tampubolon menambahkan, pihaknya telah menyelesaikan perjanjian jual dan beli (sales and purchase agreement/SPA) saham dengan Pacifico.

Selanjutnya, Pertamina akan meminta persetujuan perubahan kepemilikan saham kepada Pemerintah Prancis dan negara lain tempat aset perusahaan Maurel & Prom berada.

"Kami harapkan persetujuan segera diperoleh, sehingga November atau Desember ini sudah jadi mayoritas," katanya.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016