Hasil dari pertemuan tersebut akan kita bawa ke Sidang Umum PBB, September nanti."
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia menjadi tuan rumah Pertemuan Internasional Penanggulangan Terorisme (IMCT) di Nusa Dua, Bali, pada 10 Agustus 2016.

"Intinya bagi Indonesia, pertemuan ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk memerangi terorisme dengan strategi yang holistik," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Arrmanatha Nasir dalam jumpa pers di Ruang Palapa Kemlu, Jakarta, Kamis.

IMCT akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga akan memberikan pidato kunci pada 10 Agustus, kemudian pertemuan akan diketuai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto bersama Menteri Kehakiman Australia Michael Keenan.

Kepala Subdirektorat Penanggulangan Terorisme Kemlu Gatot Amrih Djemirin menjelaskan bahwa IMCT akan berfokus pada pembahasan pergerakan terorisme lintas batas, terkait pelaku, informasi dan pendanaan.

"Hasil dari pertemuan tersebut akan kita bawa ke Sidang Umum PBB, September nanti," katanya.

Oleh karena itu, IMCT juga akan didahului Pembiayaan Penanggulangan Terorisme (CTF) pada 8-9 Agustus, yang akan dipimpin Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang rencannaya akan dihadir lembaga keuangan dari 35 negara dan sembilan organisasi internasional.

Dari 35 negara yang diundang, menurut dia, 24 negara telah mengonfirmasi kehadiran pada acara tersebut, antara lain Amerika Serikat, Turki dan Arab Saudi.

Sementara itu, organisasi internasional yang akan hadir antara lain Badan PBB Masalah Obat-obatan dan Kejahatan (UNODC), Direktorat Eksekutif Penanggulangan Terorisme PBB (UNCTED), Kelompok Anti-Pencucian Uang Asia Pasifik, Dana Moneter Internasionl (IMF), Bank Dunia dan Interpol.

Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016