Gresik (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meninjau pembangunan kawasan industri Java Integrated Industrial Ports and Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, yang akan menjadi percontohan pengembangan 14 kawasan industri prioritas di luar Pulau Jawa.

Ia mengatakan, pembangunan kawasan industri JIIPE diharapkan akan memacu pertumbuhan ekonomi lokal dan mampu menjawab berbagai tantangan yang ditinjau dari aspek ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan.

"Sesuai arahan Presiden, perlu pemerataan kawasan industri ke luar pulau Jawa dan wilayah-wilayah perbatasan sehingga tidak akan ada lagi kesenjangan ekonomi," kata Airlangga di Gresik, Kamis.

Menperin yakin, kemajuan sektor industri harus didukung penyediaan kawasan industri yang dilengkapi berbagai fasilitas infrastruktur pendukung industri sehingga mampu meningkatkan daya saingnya.

JIIPE merupakan kerjasama antara PT Pelindo III dan PT AKR Corporindo Tbk dengan luas hingga 2.933 hektare dan total investasi mencapai Rp50 triliun.

Area tersebut terdiri atas kawasan pelabuhan 406,1 hektare, lahan industri 1.761,4 hektare dan perumahan 765,77 hektare. Saat ini, sekitar 1.400 hektare lahan telah dibebaskan.

Selanjutnya, industri yang akan dikembangkan dalam kawasan JIIPE antara lain heavy industry, CPO based industry, medium industry, light industry dan automotive industry.

Jika telah beroperasi penuh, kawasan ini mampu menyerap tenaga kerja 100.000 orang. Dalam tahap konstruksi, JIIPE melibatkan 3.000 tenaga kerja langsung, yang 90 persen di antaranya berasal dari masyarakat sekitar.

"Selain penyerapan tenaga kerja, saya juga mengharapkan melalui industri-industri di kawasan ini untuk menerima program pemagangan dari anak-anak Sekolah Menengah Kejuruan agar ketika mereka lulus nanti sudah siap bekerja," kata Airlangga.

Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016