Banjarnegara (ANTARA News) - Penampilan gamelan Kiai Kanjeng yang dimotori Emha Ainun Najib mengawali pergelaran "Dieng Culture Festival (DCF) VII" di kompleks Candi Arjuna, Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara.

Saat tampil Jumat siang, Emha Ainun Najib yang akrab dipanggil Cak Nun itu berkesempatan memberikan tausiah, salah satunya ajakan untuk menjaga keseimbangan alam.

"Petani dan sawah ibarat suami-istri, Dieng dan wisata ibarat suami-istri, pemerintah dan rakyat juga ibarat suami-istri," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, hubungan tersebut harus terus dijaga agar tetap harmonis.

Selain itu, Cak Nun juga menyampaikan tentang filosofi tembang "Lir Ilir" karya Sunan Kalijaga yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu tersebut maupun lagu-lagu bertema rohani lainnya.

Sementara saat memberi sambutan singkat, Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo mengatakan pergelaran DCF tergolong sukses karena telah memasuki tahun ketujuh.

"Banyak pengembangan-pengembangan yang telah dilakukan untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Dieng khususnya saat acara DCF," katanya.

Pergelaran DCF VII digelar pada tanggal 5-7 Agustus 2016 dengan menampilkan berbagai atraksi seni budaya di antaranya wayang ruwat, musik "Jazz di Atas Awan", dan pentas seni tradisi.

Puncak pergelaran DCF VII berupa ruwatan anak berambut gimbal yang akan dilaksanakan pada hari Minggu (7/8).

Sebanyak 11 anak berambut gimbal salah satunya dari Jakarta akan diruwat dalam kegiatan tersebut.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016