Sambas, Kalimantan Barat (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang (Oso) menginginkan Kain Sambas sebagai salah satu warisan budaya Sambas bisa terus populer di masyarakat. 

Salah satu upaya yang bisa dilakukan yakni mengenakan kain tenun itu dalam berbagai acara. 

"Semua kalau bisa saat event-event, itu wanita-wanitanya menggunakan kain Sambas," ujar dia saat berkunjung ke Dekranasda Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Jumat. 

Menurut Oso, Kain Sambas merupakan kain pertama yang dikenal masyarakat di Kalimantan Barat ketimbang kain-kain lainnya. 

Di masa lalu pembuatan kain tenun itu membutuhkan proses sekitar dua bulan. 

"Kain Songket di Kalimantan Barat itu yang pertama Kain Sambas, yang dikenal bangsa kita. Baru kain-kain lain. Tetapi prosesnya lama sekali. Satu kain itu (penyelesaiannya) bisa sampai cepat-cepatnya dua bulan. Ini sampai sekarang bertahan," tutur dia. 

Satu Kain Sambas berukuran sekitar dua meter dibanderol Rp 700-900 ribu untuk yang bermotif sederhana dan Rp 1,2 juta untuk kain dengan motif rumit. 

Oso berharap Dekranasda Kabupaten Sambas bisa mempopulerkan kain tradisional ini. 

"Mudah-mudahan di bawah Dekranasda yang baru ini, bisa terus dipopulerkan," pungkas dia.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016