Roma (ANTARA News) - Lebih dari 100 pendatang menerobos pagar polisi di kota perbatasan Italia, Ventimiglia, dan menuju Prancis pada Jumat, kata kepala polisi daerah Italia.

Mereka berhenti di bebatuan dekat pelabuhan di kota Menton, Riviera, Prancis, setelah melewatinya pada sore hari dan masih berada di sana pada malam hari di bawah pengawasan polisi Prancis, kata komandan polisi Ventimiglia Giorgio Marenco.

"Baik pasukan Italia maupun Prancis di perbatasan terkejut," kata Marenco. Kementerian Dalam Negeri dan perwakilan dari daerah Alpes-Maritimes di sekitar Menton, Prancis, belum menanggapi.

Video di laman surat kabar "Nice Matin" menunjukkan arus orang memilih jalan melalui bebatuan, diikuti polisi antihuru-hara. Beberapa di antaranya mulai berjalan ke laut.

Belum jelas bagaimana mereka mampu melewati pagar polisi. Banyak dari ratusan pendatang, yang tiba dengan perahu di Italia setiap hari, mencoba mencapai Eropa Utara.

Pantai terjal Ventimiglia ini menjadi lokasi dari kamp migran sementara tahun lalu, yang kemudian dibersihkan oleh polisi.

Sebagian besar dari 94.000 orang yang telah tiba di Italia dengan perahu tahun ini melakukan perjalanan dari sub-Sahara Afrika ke Libya tempat para penyelundup, yang telah mengambil keuntungan dari konflik berada. Para migran itu harus membayar ratusan dolar untuk menyeberang, sering dengan kapal tidak layak.

Kota berpenduduk sekitar 24.000 orang itu membuka pusat penerimaan untuk ratusan migran yang telah tidur di bawah jembatan.

Sekitar 150 migran meninggalkan pusat penampungan itu tak lama setelah tengah malam pada Kamis dan berjalan ke pantai, di mana mereka tinggal selama beberapa jam sebelum menuju Prancis.

"Para migran yang telah mencapai Ventimiglia selama tiga tahun terakhir memiliki satu tujuan: untuk berhasil ke Prancis," kata Marenco dilansir Reuters.

(G003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016