... Siapkan dulu infrastruktur yang memadai, sehingga membuat anak-anak nyaman berada di lingkungan sekolah, di antaranya taman bermain yang nyaman, sarana olahraga, ruang belajar, perspustakaan bagus; baru keluarkan kebijakan yang baru...
Pontianak, Kalimantan Barat (ANTARA News) - Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, menyatakan tidak setuju dengan gagasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, terkait wacana perpanjangan jam sekolah alias full day school, karena yang telah berjalan saat ini sudah bagus.

"Mendikbud jangan membuat kebijakan yang mengada-ada, saya tidak setuju dan lebih baik jalankan saja program pendidikan yang saat ini sudah cukup bagus," kata Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, di Pontianak, Selasa.

Menurut dia sebagai menteri yang baru diangkat, Effendy jangan membuat kebijakan dadakan, sehingga lebih baik menjalankan kebijakan yang sudah ada, dan membetulkan apa kekurangannya. 

"Terutama terkait kenyamanan anak di sekolah, itu jauh lebih penting ketimbang menyuruh anak sekolah satu hari penuh," ujarnya.

Saat ini, menurut dia, masih banyak yang perlu diperhatikan untuk lingkungan sekolah-sekolah, terutama di daerah-daerah, seperti lingkungan sekolah yang panas, atap gedung sekolah yang bocor, dan tidak layak.

"Siapkan dulu infrastruktur yang memadai, sehingga membuat anak-anak nyaman berada di lingkungan sekolah, di antaranya taman bermain yang nyaman, sarana olahraga, ruang belajar, perspustakaan bagus; baru keluarkan kebijakan yang baru," ungkapnya.

Sebelumnya, Effendy mengatakan, wacana wacana perpanjangan jam sekolah bukan berarti belajar sehari penuh tetapi memastikan peserta didik mengikuti penanaman pendidikan karakter.

Dengan demikian peserta didik dapat terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif dan kontra produktif, seperti penyalahgunaan narkoba, tawuran, dan sebagainya. Penerapan wacana perpanjangan jam sekolah juga dapat membantu orangtua dalam membimbing anak tanpa mengurangi hak anak.

Pewarta: Andilala
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016