... 80 persen kegiatan belajar-mengajar tidak efektif dan materi pelajaran yang diberikan pada siswa setelah pukul 13.00 WIB tidak bisa diserap secara maksimal...
Semarang (ANTARA News) - Persatuan Guru Swasta Indonesia (PGSI) Jawa Tengah menilai peningkatan kualitas guru lebih mendesak untuk diwujudkan ketimbang wacana perpanjangan jam belajar siswa di sekolah sebagaimana digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.

"Lebih baik menteri pendidikan dan kebudayaan fokus pada peningkatan kualitas guru karena saat ini masih ada sekitar 40 persen guru yang belum S1 dan persebaran guru PNS juga bermasalah," ujar Kepala PGSI Jawa Tengah, Muhammad Zen, di Semarang, Selasa.

Pada masa Orde Baru, pemerintah berupaya meningkatkan mutu guru-guru SD dengan membuka program PGSD di semua IKIP negeri. Setelah itu, dilanjutkan dengan menyekolahkan para guru ini ke jenjang pendidikan tinggi ke tingkat minimal sarjana strata 1. 

Pemerintah, sejak masa pemerintahan Presiden Susilo Yudhoyono, juga menaruh perhatian sangat besar pada pendidikan nasional, di antaranya mengamanatkan secara hukum dana pendidikan nasional 20 persen dari APBN tahun berjalan. 

PGSI Jawa Tengah mengungkap hasil uji coba penerapan sistem belajar lima hari sekolah di Jawa Tengah yang dinilai tidak efektif. Lima hari belajar yang dia maksud adalah Senin-Jumat namun jam belajarnya ditambah.

"Hasil evaluasi lima hari sekolah di Jawa Tengah, menyebutkan, 80 persen kegiatan belajar-mengajar tidak efektif dan materi pelajaran yang diberikan pada siswa setelah pukul 13.00 WIB tidak bisa diserap secara maksimal," ujarnya.

Pria yang juga menjabat anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah itu menilai, perpanjangan jam belajar siswa di sekolah alias full day school tidak efektif untuk kegiatan belajar mengajar karena banyak faktor pendukung yang belum siap jika wacana itu diterapkan.

"Tidak semua orangtua siswa bekerja sebagai PNS atau kantoran, standar pelayanan minimal sarana dan prasarana sekolah juga belum memadai, apalagi transportasi menuju sekolah di desa atau pinggir perkotaan belum mendukung sampai sore," katanya.

Sebelumnya, Effendy menggagas pendidikan dasar, baik negeri maupun swasta, menggunakan sistem perpanjangan jam belajar siswa di sekolah agar anak tidak sendiri ketika orangtua mereka masih bekerja.

Menurut dia, kalau anak-anak tetap berada di sekolah, mereka bisa menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan mengaji sampai dijemput orangtuanya usai jam kerja.

"Dan, anak-anak bisa pulang bersama-sama orangtua mereka, sehingga ketika berada di rumah, mereka tetap dalam pengawasan, khususnya orangtua," katanya.

Pewarta: Wisnu Adhi N
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016