Jakarta (ANTARA News) - Pemangkasan anggaran yang dilakukan pemerintah diyakini tidak akan mengganggu pertumbuhan ekonomi yang mulai meningkat pada triwulan kedua.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemotongan anggaran tidak akan menyentuh belanja prioritas yang menjadi fokus pemerintah.

"Yang penting belanja prioritas tidak disentuh, karena yang kami dorong pertumbuhan ekonomi berkualitas itu belanja prioritas," ujar Bambang di Jakarta, Selasa.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai meningkat pada triwulan II-2016 yang mencapai 5,18 persen, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 4,66 persen dan triwulan sebelumnya 4,91 persen.

Pemerintah sendiri memangkas anggaran belanja sebesar Rp133,8 triliun dalam APBN Perubahan (APBNP) 2016 yakni pemangkasan terhadap anggaran belanja Kementerian/Lembaga (Rp65 triliun) dan transfer daerah (Rp68,8 triliun).

Untuk anggaran Kementerian/Lembaga, lanjut Bambang, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan bahwa pemotongan anggaran K/L tersebut tidak bisa terealisasi sepenuhnya.

"Kami Bappenas sudah beri pesan kepada Dirjen Anggaran, pemotongan atau self blocking kementerian, yang pasti tidak bisa 100 persen tereksekusi. Selain itu, pemotongan tidak menyentuh belanja prioritas dan penghematan dari lelang. Kementerian PU kan banyak tuh, self blocking-nya dari penghematan mereka sendiri," ujarnya.

Sementara itu, terkait dengan pemotongan belanja barang dan dinas, Bambang menilai hal tersebut harus disesuaikan dengan tugas dan fungsi K/L sendiri, tidak bisa disamaratakan.

"Karena ada sifatnya pelayanan, jadi porsinya belanja dinas. Jadi harus ada proporsi belanja dinas sebagai penunjang fungsi kementerian dan proporsi sebagai fungsi utama," kata Bambang.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016