Lihat saja, setiap pagi dan sore, angkot sering 'ngetem' sembarang tempat, membuat macet jalan. Padahal, penumpang angkot tidak sebanyak saat belum ada angkutan berbasis aplikasi online."Bekasi (ANTARA News) - Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat jumlah angkutan umum perkotaan (angkot) di wilayahnya telah melampaui angka ideal.
"Idealnya jumlah angkot di Kota Bekasi 1.600 unit, namun saat ini sudah melebihi ketentuan yakni mencapai 3.200 hingga 3.500 unit dengan beragam trayek," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi Yayan Yuliana di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, jumlah ideal angkot diukur berdasarkan kapsitas jalan dan kebutuhan trayek penumpang di 12 kecamatan setempat.
Dampak dari membengkaknya jumlah angkot di wilayah setempat adalah kemacetan dan juga pelanggaran perizinan operasional.
"Operasional angkot yang ada saat ini kebanyakan tidak memiliki surat-surat kelengkapan operasional (bodong)," katanya.
Yayan juga mengakui, sebanyak 49 titik kemacetan lalu lintas di wilayah setempat salah satunya dipicu keberadaan terminal bayangan angkot.
Kehadiran terminal bayangan itu diakibatkan sepinya penumpang akibat makin banyaknya warga yang mengendarai sepeda motor atau menggunakan angkutan berbasis aplikasi online.
"Lihat saja, setiap pagi dan sore, angkot sering 'ngetem' sembarang tempat, membuat macet jalan. Padahal, penumpang angkot tidak sebanyak saat belum ada angkutan berbasis aplikasi online," katanya.
Untuk itu pihaknya akan terus merazia angkot yang tidak berizin maupun tidak layak jalan hingga beberapa hari ke depan.
Dishub Kota Bekasi bersama dengan Satlantas Polresta Bekasi Kota serta Satpol PP Kota Bekasi akan menyasar angkot yang berusia di atas 15 tahun untuk diremajakan.
Dikatakan Yayan, pemilik angkot saat ini tidak lagi memperhatikan kenyamanan dan keamanan armada angkotnya.
"Ini yang akan kami benahi secara perlahan. Agar masyarakat merasa aman, nyaman menggunakan angkot di Kota Bekasi," ujarnya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
