Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengajak para tokoh dan komunitas Muslim menghadirkan Islam yang nyaman dan tidak mengganggu.

Hal ini dia sampaikan dalam pertemuan dengan tokoh masyarakat dan komunitas muslim di Bali, Kamis ini. Turut hadir dalam acara itu KH Hasan Ali (penasihat MUI Bali), Taufik As'ad (Ketua MUI Bali). Kemudian, Maman Supratman (Ketua IPHI Bali), serta TB Soenmandjaja (Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR).

"Kehadiran umat Islam harus memberi manfaat. Islam yang rahmatan lil alamin," kata Hidayat seperti dalam keterangan tertulis MPR. Secara khusus pada umat Islam di Bali, dia meminta untuk menjaga kebersamaan dengan komunitas lainnya, agar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika tetap terjaga.

Dia mengatakan, secara sosial umat Islam di Bali harus memberi manfaat dan secara politik komunitas umat Islam menjalin komunikasi dan saling mendukung.

"Demokrasi kita dengan pemilihan secara langsung baik pemilihan gubernur, bupati, anggota DPRD. Karena itu umat Islam di Bali harus dikuatkan. Perlu komunikasi di antara komunitas muslim sehingga menjadi kuat. Dengan demikian umat Islam memiliki posisi tawar," ujar Hidayat.

Kebersamaan, lanjut dia, sebenarnya sudah ada sejak pembentukan BPUPKI. Di sana, para tokoh dari berbagai kelompok dan golongan seperti dari NU, Muhammadiyah, dan lainnya, bersama-sama memperjuangan kemerdekaan Indonesia.

Hidayat juga mencontohkan kebersamaan yang dicontohkan Nabi Muhammad ketika di Madinah dengan membuat Piagam Madinah. Dengan Piagam Madinah, umat Islam yang menjadi mayoritas hidup berdampingan dengan masyarakat non muslim yang minoritas.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016