Garam ini memang harus ada dan itu merupakan garam industri yang spesifik harus masuk, tidak ada terkaitan dengan garam rakyat,"
Cirebon (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Republik Indonesia Enggartiasto Lukita di Cirebon, Jawa Barat, mengatakan untuk garam impor yang masuk di Pelabuhan Cirebon merupakan garam kebutuhan industri dan tidak ada keterkaitan dengan garam rakyat yang tidak terserap.

"Garam ini memang harus ada dan itu merupakan garam industri yang spesifik harus masuk, tidak ada terkaitan dengan garam rakyat," kata Enggar kepada wartawan, Kamis.

Menurutnya, garam yang didatangkan melalui Pelabuhan Cirebon itu sudah sesuai prosedur untuk industri dan ia meyakinkan bahwa itu tidak berkaitan dengan garam lokal.

Enggar melanjutkan ijin garam impor itu sudah ada sejak lama dan sebelum ia menjabat juga sudah ada mengenai izin garam impor yang masuk di Pelabuhan Cirebon.

"Izin sudah sesuai semua pada menteri yang sebelum saya dan intinya impor ini tidak mematikan garam lokal," tuturnya.

Saat ini garam lokal Cirebon masih menumpuk dipinggir jalan pantura dan sampai sekarang harga garam lokal terus anjlok bahkan beberapa bulan lalu mencapi Rp100 per kilogramnya.

Sementara itu pada kesempatan lain saat anggota DPR RI Komisi V melakukan peninjauan di Pelabuhan Cirebon mendapatkan ada kapal tongkang yang membawa garam impor.

Dan itu membuat miris beberapa anggota DPR RI yang meninjaunya dan bahkan menyayangkan adanya garam impor masuk Pelabuhan Cirebon.

"Mestinya pemerintah cukup bijak, jangan binasakan petani garam di Cirebon dengan mendatangkan garam impor melalui Pelabuhan," kata Anggota Komisi V DPR RI Miryam S Haryani.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016