Washington (ANTARA News) - Calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Kamis menyebut seteru Hillary Clinton dan Presiden Barack Obama sebagai "para pendiri" kelompk bersenjata ISIS.

"Dia (Obama) adalah pendiri ISIS. Demikian pula dengan Clinton. Saya menyebut mereka sebagai para pendiri orgasasi tersebut," kata Trump mengaku menentang perang Irak pada masa kepemimpinan George W. Bush, lapor Reuters.

"Dia seharusnya tidak melakukan penarikan pasukan (dari Irak) dengan cara itu. Ini adalah kebijakan yang buruk," kata Trump kepada CNBC.

Sebelumnya pengembang asal New York tersebut mengkritik Obama dan Clinton, yang pada 2009-2013 lalu menjabat sebagai menteri luar negeri, karena dinilai salah dalam menarik pasukan Amerika Serikat dari Irak.

Dia menganggap kebijakan tersebut membantu kebangkitan ISIS yang kini menguasai beberapa wilayah di Irak dan Suriah.

Namun pernyataan terbaru Trump pada Kamis membawa kritik yang sama pada tingkatan yang baru. Trump pertama kali mengungkapkan penilaian bahwa Obama mendirikan ISIS pada Rabu dalam pidato kampanye di Florida. Dia kemudian mengulangi hal tersebut dalam wawancara dengan CNBC pada Kamis.

Pendapat tersebut disampaikan di tengah performa buruk tim kampanye calon dari Partai Republik tersebut. Dalam jajak pendapat terbaru, Trump semakin tertinggal dari Clinton, mantan ibu negara dan senator, dalam pertarungan menjelang pemungutan suara pada 8 November mendatang.

Survei dari RealClearPolitics menunjukkan bahwa Clinton unggul dari Trump sebesar 7,7 poin dengan angka 48 persen berbanding 40,3 persen.

Di sisi lain, Trump juga tengah berseteru dengan elit Partai Republik yang merasa malu atas sikap sang calon presiden terhadap orang tua tentara Muslim Amerika Serikat yang tewas di Irak. Dia juga dinilai setengah hati mendukung Paul Ryan, pejabat tertinggi Partai Republik, dalam pertarungan memperebutkan kursi di Kongres.

Sementara itu Obama memang sejak awal dikenal menentang perang di Irak. Pada masa kampanye pemilu presiden tahun 2008, dia berjanji akan mengakhiri perang tersebut. Dia menepati janjinya pada 2011.

Mengenai tudingan soal ISIS, organisasi ini merupakan pecahan kelompok teroris Al Qaeda yang sudah muncul embrionya pada awal invasi Amerika Serikat ke Irak pada 2003. Mereka menjadi terkenal pada 2014 karena tindakan brutal dan deklarasi sepihak pendirian negara Islam di Irak dan Suriah.

Menanggapi tudingan Trump, juru bicara Clinton, Jesse Lehrich, membantahnya dengan menunjuk pada keberhasilan serangan udara Amerika Serikat dalam mengusir ISIS dari pangkalan di Libya.

"Sekedar informasi saja, milisi yang didukung Amerika Serikat berhasil merebut benteng ISIS di Libya karena kebijakan serangan udara dari Obama," kata Lehrich.

Trump sendiri masih bersikukuh dengan pendapatnya.

"Apa yang salah dari perkataan saya? Kenapa semua orang memprotes saat saya mengatakan dia adalah pendiri ISIS? Yang saya lakukan adalah mengatakan kebenaran. Saya adalah penyampai kebenaran," kata Trump.
(Uu.G005)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016