Pekanbaru (ANTARA News) - Perusahaan pembiayaan PT Sarana Multi Infrastruktur siap membantu PT Hutama Karya (Persero), selaku perusahaan pemenang tender, untuk pendanaan proyek Tol Trans-Sumatera untuk Pekanbaru-Dumai di Riau.

"Kami siap kapan saja," kata Presiden Direktur SMI Emma Sri Martini kepada wartawan di Pekanbaru, Jumat.

Ia menjelaskan PT Hutama Karya (HK) menggandeng SMI untuk membantu pembiayaan tol Pekanbaru-Dumai yang membutuhkan dana sekitar Rp14 triliun. Menurut dia, kerjasama keduanya dilakukan karena PT HK khawatir dana yang tersedia tidak mencukupi karena pertimbangan biaya ganti rugi lahan cukup besar.

Ia mengatakan SMI siap membantu dan kini tinggal menunggu penyelesaian tentang legalitas kerjasama keduanya. "Namun, kami memerlukan legalitas yang jelas," katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT HK, IGN Putra mengatakan pihaknya terkendala dalam pembebasan lahan dan finansial untuk proyek infrastruktur itu.

"Kami ingin bagaimana Pekanbaru-Dumai satu seksi itu benar-benar bisa tuntas. Kalau pembebasan tanah selesai bisa ditalangi pembiayaannya bersama BUMN lain," ujarnya.

Proyek Jalan Tol Trans Sumatera dari Pekanbaru-Dumai rencana awalnya dibangun sepanjang 129 kilometer (Km), namun belakangan diperpanjang jadi 131 Km. Menurut dia, masa pembangunan bisa dilakukan selama dua tahun, asalkan proses ganti rugi lahan bisa diselesaikan secepatnya.

Berdasarkan data PT HK, progres penyediaan lahan secara keseluruhan untuk ruas tersebut mencapai 21,63 persen atau 28,12 Km dari total panjang 131 Km.

Pada Seksi I dari Pekanbaru ke Minas, Kabupaten Siak, mencapai 9 Km. Lahan yang sudah bisa digunakan 25,42 hektare (Ha) atau setara dengan 2,90 Km, dari total kebutuhan lahan 86,67 Ha.

Kemudian, pada Seksi II dari Minas ke Petapahan rencananya sepanjang 24 Km. Lahan yang telah dibebaskan mencapai 81,79 Ha, atau setara 7,7 Km dari total lahan 269,43 Ha.

Pada Seksi III dari Petapahan ke Kandis sepanjang 17 Km, dibutuhkan lahan 144,22 Ha, dan kini baru 121,85 Ha atau setara 15,70 Km yang sudah dibebaskan.

Pada Seksi IV dari Kandis ke Duri Selatan sepanjang 26 Km belum ada pembebasan lahan yang terealisasi. Saat ini tim pengadaan lahan sedang melakukan inventarisasi 215 bidang tanah seluas 209,30 Ha untuk dibebaskan.

Kondisi yang sama juga terjadi pada Seksi V dari Duri Selatan ke Duri Utara sepanjang 28 Km. Tim pengadaan lahan masih melakukan inventarisasi terhadap 93 bidang tanah seluas 266,30 Ha.

Sementara itu, pada Seksi VI dari Duri Utara ke Dumai sepanjang 25 Km, dibutuhkan lahan 123,54 Ha, namun pembebasan lahan baru 1,85 Km atau sekitar 10,53 Ha.

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016