Batam (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memperkirakan posisi surplus neraca pembayaran Indonesia bisa berlanjut di dua kuartal sisa tahun ini, ditopang kontribusi signfikan dari derasnya aliran masuk di transaksi modal dan finansial.

"Surplus di kuartal II 2016 ini karena paling besar di transaksi modal dan finansial. Kami masih meihat hal itu akan terus berjalan di sepanjang tahun 2016," kata Agus di Batam, Jumat.

Sayangnya, Agus masih enggan memprediksi posisi surplus neraca pembayaran Indonesia di akhir tahun.

Di kuartal II (April-Mei-Juni) 2016, Bank Indonesia mencatat surplus neraca pembayaran Indonesia (NPI) sebesar 2,2 miliar dolar AS. Catatan surplus itu menunjukkan perbaikan, setelah pada triwulan I 2016, NPI defisit 0,3 miliar dolar AS.

NPI merupakan indikator yang mengukur transaksi ekonomi antara penduduk Indonesia dengan penduduk negara lain, yang terdiri dari transaksi berjalan, transaksi modal, dan transaksi finansial.

Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, surplus NPI pada triwulan II yang sebesar 2,2 miliar dolar AS menunjukkan keseimbangan eksternal perekonomian yang semakin baik dan turut menopang terjaganya stabilitas makro ekonomi.

Surplus NPI juga didorong penurunan defisit transaksi berjalan menjadi 4,7 miliar dolar AS (2 persen PDB) pada triwulan II 2016 dari 4,8 miliar dolar AS (2,2 persen terhadap PDB) pada triwulan I 2016.

Penurunan defisit transaksi berjalan karena kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas akibat peningkatan ekspor nonmigas yang lebih besar dari peningkatan impor nonmigas.

Sementara neraca perdagangan migas masih tercatat defisit, karena meningkatnya harga minyak dunia.

"Defisit neraca jasa juga meningkat mengikuti pola musiman surplus neraca jasa perjalanan yang rendah pada triwulan laporan," kata Tirta.

Sedangkan surplus transaksi modal dan finansial pada triwulan II 2016 mencapai 7,4 miliar dolar AS, lebih besar dibandingkan dengan surplus pada triwulan I 2016 sebesar 4,6 miliar dolar AS.

"Ini ditopang oleh aliran masuk modal investasi portofolio. Aliran masuk modal investasi portofolio neto meningkat signifikan mencapai 8,4 miliar dolar AS pada triwulan II 2016," ujarnya.

Meningkatnya investasi portofolio sebagian besar karena penerbitan obligasi global pemerintah dan dana investor asing yang melakukan pembelian di pasar saham serta pasar SBN rupiah.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016