Tito merupakan figur yang bersih dari korupsi, orang yang pintar, serta bisa bekerja sama dengan penegak hukum yang lain, terutama Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kejaksaan
Jakarta (ANTARA News) - Hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI) menyatakan 91 persen masyarakat menilai keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Tito Karnavian sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) adalah langkah yang tepat.

"Tito dianggap telah melewati sejumlah jabatan penting di kepolisian dan sukses mengemban sejumlah posisi penting sehingga keputusan Presiden dianggap tepat," kata Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi dalam diskusi Kinerja Pemerintahan Jokowi, Pascareshuffle Jilid Kedua" di Jakarta, Minggu.

Selanjutnya, dukungan masyarakat yang tinggi terkait pemilihan mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menjadi Kapolri ini karena Tito dianggap polisi terbaik di kepolisian saat ini.

Survei yang dilaksanakan pada 1-9 Agustus 2016 itu juga mencatat Tito pantas memimpin Polri karena memiliki komitmen untuk melakukan perubahan penting pada instansi tersebut, ujar Burhanuddin.

"Sebagian besar lagi menilai bahwa Tito merupakan figur yang bersih dari korupsi, orang yang pintar, serta bisa bekerja sama dengan penegak hukum yang lain, terutama Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kejaksaan," tambahnya.

Sementara itu, alasan satu persen masyarakat menilai keputusan Jokowi memilih Tito merupakan keputusan salah adalah karena usianya masih muda sehingga melangkahi sejumlah seniornya di kepolisian, jelas Burhanuddin.

IPI merilis survei tingkat kepuasan kepemimpinan Presiden Joko Widodo untuk menunjukkan tanggapan publik terkait kebijakan Kepala Negara hingga Agustus 2016.

Survei yang mengakomodasi 1.220 suara responden yang telah memiliki hak pilih dalam Pemilu ini diharapkan dapat menjadi evaluasi terhadap kinerja dan meningkatkan akuntabilitas pemerintah.



Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016