Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Minggu (14/8) menetapkan status darurat banjir di Louisiana, tempat para pekerja tanggap darurat menyelamatkan 7.000 lebih warga yang terjebak di dalam rumah dan mobil mereka menurut laporan Gedung Putih.

Penetapan tersebut memungkinkan pengucuran dana darurat federal untuk mendukung petugas penyelamat yang bekerja tanpa henti di tengah banjir yang melanda Negara Bagian Louisiana, yang telah menewaskan sedikitnya tiga orang dan menyebabkan satu orang hilang.

"Ini kejadian serius," kata Gubernur John Bel Edwards, yang menyebut bencana itu sebagai rekor banjir "bersejarah".

"Ini masih berlangsung," dia menambahkan, "Ini belum berlalu", bahkan meski curah hujan mulai menurun saat mereka bergerak ke barat dan matahari tampak di beberapa area banjir.

Banjir merendam sebagian besar wilayah Louisiana pada Minggu, tiga hari setelah air di sungai dan saluran mulai naik.

Badan-badan lokal, negara bagian, dan nasional bekerja bersama untuk menyelamatkan warga.

Ribuan orang dievakuasi di Livingston Parish, dekat ibu kota Baton Rouge, sementara 100 orang masih menunggu bantuan menurut departemen sheriff.

Garda Nasional Louisiana menyatakan telah menyelamatkan hampir 500 warga dan 61 hewan peliharaan, termasuk 15 yang diselamatkan dalam operasi penyelamatan melalui udara.

Penjaga Pantai dengan bantuan helikopter menyelamatkan lebih dari 50 warga yang terjebak di atap rumah, mobil dan trailer mereka pada Sabtu.

Hujan deras mulai turun Jumat, dengan curah 15 sampai 25 centimeter, di bagian tenggara Louisiana, dan meningkat pada Sabtu menurut Badan Cuaca Nasional.

Para pemrakira memprakirakan badai akan mengarah ke utara, menyebut bagian tengah dan utara Louisiana dan selatan Texas bisa hujan deras selama beberapa hari, demikian menurut warta AFP. (ab)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016