Sydney (ANTARA News) - Saham-saham Australia terus menguat pada Selasa, mengikuti jejak kenaikan di Wall Street didukung keuntungan dalam harga acuan minyak mentah.

Pada pembukaan perdagangan Selasa, indeks acuan S&P/ASX200 naik 7,6 poin atau 0,14 persen pada 5.547,6, sementara indeks All Ordinaries bertambah 6,3 poin atau 0,11 persen menjadi 5.640,1.

Sektor material dan energi Australia mendorong keuntungan awal setelah harga minyak terus menguat, karena spekulasi bahwa kesepakatan OPEC bisa tercapai setelah Rusia mengatakan akan bekerja sama dengan Arab Saudi untuk "mencapai stabilitas pasar."

"Keceriaan dalam harga minyak menyebar ke seluruh sisa kompleks komoditas dibantu oleh beberapa pelemahan dolar AS dengan Nikel berbalik naik dari level terendah dalam sebulan," kata analis pasar IG, Angus Nicholson, dalam sebuah catatan.

"Reli berbasis luas komoditas ini membantu memacu sentimen pengambilan risiko di pasar ekuitas."

Tapi keraguan tetap ada tentang apakah kesepakatan benar-benar akan tercapai, karena Arab Saudi setuju untuk membekukan produksi selama Iran berpartisipasi. Itu tidak mungkin karena Iran ingin meningkatkan produksi ke tingkat pra-sanksi.

"Apa yang kita lihat di pasar minyak adalah tekanan efektif oleh Saudi, yang sedang yang berbicara prospek kesepakatan OPEC untuk mendorong harga minyak naik," kata Nicholson.

"Dan dengan sedikit keberuntungan, harga akan rebound ke sebuah tingkat yang ketika ternyata tidak ada kesepakatan, akan terjadi kemunduran tidak akan terlalu buruk."

Pada awal perdagangan, ANZ tergelincir 0,30 persen, National Australia Bank turun 0,99 persen. Namun, Commonwealth Bank of Australia menambahkan 0,33 persen dan Westpac dibuka 0,81 persen lebih tinggi.

BHP Billiton terangkat 0,60 persen, saingannya Rio Tinto menguat 0,77 persen, namun, penambang emas Newcrest turun 0,94 persen.

Oil Search naik 0,54 persen, Santos melonjak 1,36 persen dan Woodside Petroleum 1,06 persen lebih kuat.

Woolworths dan saingannya Wesfarmers tergelincir 0,47 persen dan 0,05 persen.

Qantas kehilangan 0,75 persen dan raksasa telekomunikasi Telstra turun 0,46 persen.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016