Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution optimistis asumsi pertumbuhan ekonomi pada RAPBN 2017 sebesar 5,3 persen bisa tercapai melalui optimalisasi kinerja sektor investasi.

"Kalau anda bertanya, apakah 5,3 persen bisa didapat? kelihatannya bisa dan bukan sesuatu yang sulit dicapai," kata Darmin di Jakarta, Rabu.

Darmin menjelaskan pemerintah bisa mengandalkan kinerja realisasi investasi mulai tahun depan, setelah beberapa penandatanganan kontrak pengadaan proyek infrastruktur seperti jalan raya maupun pembangkit listrik telah dilakukan pada 2016.

"Paling tidak November-Desember atau awal tahun mulai realisasi setelah adanya financial closing, disini investasi akan terjadi. Itu yang akan tercatat sebagai realisasi dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi," ungkapnya.

Namun, Darmin mengingatkan kemungkinan pencapaian investasi yang belum memadai, karena masa pengerjaan proyek atau pembangunan infrastruktur bisa berlangsung lebih lama dari perkiraan awal.

"Investasi itu realisasinya bisa lambat karena umumnya jangka panjang seperti jalan tol dan pembangkit listrik. Mulainya saja bisa setelah dua atau tiga tahun," katanya.

Selain investasi, Darmin mengatakan pemerintah masih bisa mengandalkan konsumsi rumah tangga untuk mendukung kinerja perekonomian, dengan menjaga daya beli masyarakat melalui pengendalian laju inflasi.

Meskipun demikian, tantangan perekonomian global masih menjadi hambatan lain yang bisa menahan potensi pertumbuhan ekonomi 2017 karena gejolak di negara maju maupun berkembang telah mengganggu kinerja sektor perdagangan nasional hingga sekarang.

"Kalau dari q to q terlihat ada pergerakan naik dari ekspor maupun impor, tapi kita tidak bisa berbuat banyak. Ini kita sadari sebagai tantangan berat karena belum pulihnya pertumbuhan ekonomi global," kata Darmin.

Darmin menyakini pemerintah bisa mengatasi berbagai tantangan domestik maupun global, karena telah menyiapkan antisipasi berupa penerbitan paket kebijakan ekonomi yang hasilnya bisa mulai terlihat efektif pada 2017.

"Dari plus minus itu semua kalau digabung, kita percaya bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi, tapi memang tidak begitu banyak," ujarnya.

Secara keseluruhan, pemerintah mengharapkan adanya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas pada 2017 dengan perbaikan kualitas sumber daya manusia, produktivitas dan memperbaiki pemerataan pembangunan ekoniomi.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016