Tak ada yang bisa kami lakukan ketika pasangan Indonesia itu berada pada performa puncaknya. Tekad mereka untuk menang hebat sekali
Rio de Janeiro (ANTARA News) - Pasangan ganda campuran Malaysia Chan Peng Soon-Goh Liu Ying tidak mencari-cari alasan atas kegagalan mereka merebut medali perak Olimpiade dengan menyebutkan kegagalan itu semata karena pasangan Indonesia Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir memang terlalu kuat bagi mereka sehingga tak bisa mereka hentikan.

Ganda campuran Indonesia peringkat tiga dunia itu menang 21-14, 21-12 atas pasangan Malaysia dalam waktu 42 menit demi meraih medali emas Olimpiade setelah empat tahun lalu gagal pada Olimpiade London karena hanya menempati urutan keempat.

"Tak ada yang bisa kami lakukan ketika pasangan Indonesia itu berada pada performa puncaknya. Tekad mereka untuk menang hebat sekali," kata Liu Ying.

Rekannya, Peng Soon, sepakat.

"Kami sudah punya perencanaan pertandingan tapi pasangan Indonesia itu juga punya dan jelas mereka superior terhadap kami," kata Peng Soon seperti dikutip laman New Straits Times.

Dia melanjutkan, "Walaupun demikian, kami berdua senang telah meraih medali perak mengingat kami sebenarnya sudah cukup puas masuk semifinal."

Menurut New Straits Times tak ada yang harus malu akibat kekalahan ini mengingat pasangan nomor 11 dunia itu telah bermain di atas ekspektasi dengan mencapai final Olimpiade setelah gagal maju ke fase grup di London empat tahun silam.

Pada nomor ini, medali perunggu diraih pasangan China Zhang Nan-Zhao Yunlei yang merupakan juara Olimpiade 2012 setelah mengalahkan rekan senegaranya Xu Chen-Ma Jin. ​






Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016