Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak menguat sebesar 17 poin menjadi Rp13.087, dibandingkan posisi sebelumnya di Rp13.104 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa nilai tukar rupiah kembali mengalami penguatan terhadap dolar AS seiring dengan pelaku pasar uang yang masih mengapresiasi Pidato Presiden pada 16 Agustus kemarin.

Ia mengemukakan bahwa dalam RAPBN 2017 menargetkan penerimaan negara Rp1.737,6 triliun sementara target belanja Rp2.070,5 triliun sehingga defisit mencapai 2,41 persen terhadap PDB dengan asumsi pertumbuhan PDB yang 5,3 persen secara tahunan.

"Itu relatif lebih realistis dan bisa memberikan sedikit sentimen positif bagi pasar," katanya.

Ia menambahkan bahwa di tengah investor yang juga sedang mengawasi pencapaian pendapatan dari program amnesti pajak, fokus selanjutnya perlahan akan beralih ke pengumuman Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada Jumat (19/8) besok yang berpeluang memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.

Kepala Riset NH Koorindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan bahwa bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang belum memberikan kepastian untuk menaikan suku bunga acuannya menyebabkan mata uang dolar AS terdepresiasi terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016