Profesor kita di Amerika ada 74. Pintar-pintar."
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera mengirim 24 profesor yang selama ini bekerja di Amerika Serikat (AS) untuk ikut membangun Papua, terutama di bidang pendidikan dan pangan.

"Saya sudah minta 24 profesor. Saya minta untuk menyiapkan pendidikan di Papua. Bangun sekolah vokasi," kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada silaturahim dengan para teladan nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.

Presiden mengatakan 24 profesor itu merupakan bagian dari 74 warga Indonesia yang menjadi profesor dan bekerja di AS.

Menurut Presiden, bentuk pembangunan pendidikan vokasi yang melibatkan 24 profesor itu masih akan dibicarakan dengan Universitas Cenderawasih dan Universitas Papua.

Selain itu, para profesor itu juga akan diminta untuk membangun pusat riset padi di Merauke, Papua.

"Saya ingin tidak hanya 24 profesor, tapi semuanya," kata Presiden Jokowi.

Kepala Negara dan Pemerintahan RI mengatakan bahwa sudah seharusnya Indonesia bisa menghargai orang yang berprestasi, mau bekerja keras, dan tidak membuat gaduh.

Presiden mengatakan jika jumlah profesor yang di AS sebanyak 74 orang, maka jumlah warga Indonesia yang bergelar doktor yang bekerja di negara adidaya itu bisa jadi jauh lebih banyak lagi.

"Profesor kita di Amerika ada 74. Pintar-pintar. Ini belum yang ada di Jepang, Korea Jerman. Saya belum bicara yang doktor. Yang doktor berapa ratus," kata Presiden.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menyebutkan banyak orang Indonesia yang bekerja di negara lain yang seharusnya bisa bekerja di dalam negeri.

Presiden menyebutkan di Lembah Silikon, AS, ratusan orang Indonesia bekerja di pusat industri teknologi informasi itu.

"Saya beri contoh. Di Amerika coba dilihat. Siapa yang banyak kerja di Silicon Valley? Siapa yang banyak? Orang terbaik dari India. Dari kita juga ada. Ratusan," kata Presiden.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi menyatakan terus berupaya agar makin banyak para profesor dan doktor warga Indonesia untuk mau bekerja di Indonesia.

Presiden tidak ingin lagi ada orang Indonesia berprestasi justru diambil oleh orang lain atau lari ke negara lain.

Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan menerima ratusan warga yang berprestasi dari seluruh Indonesia. Selain berdialog, Presiden Jokowi juga mengajak mereka makan siang bersama.

Mereka sebelumnya juga diundang mengikuti upacara Hari Ulang Tahun ke-71 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/8/2016).

Para teladan yang diundang mulai dari guru, penyuluh, dokter, pemenang olimpiade sains hingga peraih medali di olah raga.

Pewarta: Santoso
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016