Jakarta (ANTARA News) - Pakar Kewirausahaan asal Amerika Serikat Andrew Zacharakis mengatakan untuk memulai usaha pada awalnya tidak harus mempunyai banyak modal.

"Yang paling utama dalam membangun suatu usaha adalah membangun konsumen atau pelanggan, setelah itu mengembangkan produk. Baru kemudian, diperlukan modal untuk mengembangkan bisnis," ujar Zacharakis di Jakarta, Kamis.

Guru Besar Kewirausahaan dari Babson College tersebut menyebutkan sebanyak 500 perusahaan yang berkembang pesat di Amerika Serikat memulai usaha hanya dari 20.000 dolar AS.

"Modal baru diperlukan ketika bisnis sudah berjalan, pada tahap ini investor baru mau menginvestasikan uang mereka. Investor enggan menanamkan modal mereka ketika baru sekadar ide," jelas dia.

Disinggung apakah pemerintah Amerika Serikat juga turut membantu para pengusaha muda, Zacharakis menjelaskan bantuan memang ada, tapi sebagian besar para pengusaha muda memilih memanfaatkan sumber daya yang ada seperti meminjam modal awal kepada keluarga, teman dan sebagainya.

"Setiap orang memiliki sumber daya, mulai dari sumber daya keuangan, keahlian ataupun relasi. Untuk memulai wirausaha maka yang diperlukan hanya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada," cetus dia.

Zacharakis datang ke Indonesia dalam rangka memberikan pelatihan metode pengajaran kewirausahaan yang efektif kepada sejumlah dosen Podomoro University.

"Kami memiliki pengalaman berbasis praktik, yang sudah diterapkan dan sudah terbukti, yang terpenting adalah bagaimana praktik baik tersebut menciptakan nilai," tukas dia.

Sementara itu, Rektor Podomoro University, Cosmas Batubara, mengatakan pihaknya menaruh perhatian pada pendidikan kewirausahaan.

"Jadi kami mengundang para dosen kewirausahaan terbaik di Amerika Serikat untuk alih pengetahuan mereka ke dosen-dosen yang ada di Tanah Air," kata Cosmas.

Menurut Cosmas, pengajaran kewirausahaan tidak hanya bisa dilakukan dengan teori saja, tetapi juga harus dipraktikkan.

Untuk itu, universitas yang baik seharusnya memiliki laboratorium untuk berwirausaha. Dari situ, mahasiswa kemudian menentukan rencana bisnisnya ke depan.

"Rencana bisnis tersebut dianalisa dan bisa ditawarkan ke pihak luar untuk mewujudkan bisnis itu."

Meski demikian, Cosmas menyebut tak semua rencana bisnis bisa diwujudkan.

(I025)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016