Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Yudi Widiana mengapresiasi kinerja pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan terkait dengan keberhasilan Indonesia lolos standar keselamatan dan keamanan penerbangan FAA (otoritas resmi penerbangan AS).

"Akhirnya setelah 10 tahun kita lolos dari kategori 2 dan bisa masuk kategori 1 FAA. Kerja keras pemerintah dalam hal ini Kemenhub patut diapresiasi," kata Yudi dalam rilis yang diterima di Jakarta, Senin.

Dia mengemukakan bahwa dengan lolosnya peringkat 1 FAA, maskapai Indonesia berhak terbang ke Amerika Serikat lagi dan salah satu yang akan menjalankannya adalah Garuda Indonesia.

Untuk itu, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga mengutarakan harapannya agar keberhasilan tersebut juga harus dipertahankan dan ditingkatkan ke depannya.

"Meski sudah lolos kategori 1, keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan tetap harus ditingkatkan. Jangan sampai kita terlena lalu lupa untuk memperbaiki kekurangan yang masih ada," katanya.

Apalagi, Uni Eropa juga sudah mencabut larangan terbang bagi tiga maskapai Indonesia, Batik Air, Lion Air dan Citilink. Namun 52 maskapai Indonesia lain masih dalam daftar hitam otoritas transportasi Uni Eropa.

Sebagaimana diwartakan, ruang gerak penerbangan nasional kini juga lebih leluasa karena dapat kembali terbang ke Negeri Paman Sam dengan lolosnya standar keselamatan Otoritas Penerbangan Sipil Amerika Serikat Federal Aviaton Administration (FAA) Kategori 1.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo menilai pencabutan EU Ban dan lolosnya FAA Kategori 1, merupakan "tiket" yang diyakni bisa melenggangkan langkah Indonesia ke pemilihan Anggota Dewan ICAO periode 2016-2019 di Montreal Kanada, September-Oktober tahun ini.

Suprasetyo menjelaskan optimisme tersebut terbentuk karena dengan lolosnya FAA Kategori bisa mendongkrak tingkat kepercayaan dunia akan penerbangan sipil nasional, terutama dari segi keselamatan.

Sebab, seluruh aspeknya telah teruji yang terangkum dalam tiga "annexes" penilaian FAA, yaitu kelaikudaraan, operasi dan regulasi.

Terlebih, tiga "annexes" tersebut merupakan bagian dari delapan "annexes" penilaian standar keselamatan ICAO, yaitu Universal Safety Oversight Audit Programme (USOAP).

Sementara, untuk standar keamanan ICAO sendiri, yaitu Universal Security Audit Programme (USAP), Indonesia telah lolos dengan skor yang memuaskan,yaitu 94,9.

Direktur Kelaikudaran dan Pengoperasian Pesawat Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Mohammad Alwi menilai dua "tiket", dilepasnya EU Ban dan lolos Kategori 1 FAA, merupakan modal yang kuat untuk membuktikan kualitas penerbangan nasional saat ini di mata dunia.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016