Aljiers (ANTARA News) - Aljazair dan Niger memiliki pandangan yang sama dalam upaya memerangi teror dan migrasi gelap, kata Menteri Aljazair Abdelkader Messahel pada Minggu (21/8).

Messahel, Menteri Urusan Maghribi, Uni Afrika dan Liga Arab, mengeluarkan pernyataan itu setelah pembicaraan dengan Menteri Dalam Negeri Niger Mohamed Bazoum --yang sedang berkunjung.

Kedua menteri tersebut membahas hubungan bilateral di tengah "tantangan di sub-wilayah itu, termasuk aksi teror, migrasi gelap dan penyelundupan," kata menteri tersebut.

Ia menyatakan Aljazair dan Niamy memperkuat hubungan, dan kembali menyatakan penanganan masalah seperti itu memerlukan kerja sama semua negara di wilayah tersebut dan juga masyarakat internasional.

Ia menyimpulkan strategis sub-wilayah itu mesti disusun secepatnya untuk mempertahankan pandangan mereka di PBB, di berbagai forum internasional, dan dengan mitra, terutama di Eropa, demikian laporan Xinhua.

Sementara itu, Bazoum --yang saat ini melakukan kunjungan kerja di Aljazair-- memuji pertemuan tersebut sebagai kesempatan baik untuk membahas masalah yang berkaitan dengan keamanan regional, dan mengatakan kedua negara dapat melancarkan tindakan bersama.

Bazoum mengadakan pembicaraan dengan pejabat senior pemerintah pada hari yang sama, termasuk dengan Perdana Menteri Abdelmalek Sellal.

Kedua negara yang bertetangga itu, yang menghadapi beberapa wabah --termasuk ancaman teror, penyelundupan dan migrasi gelap, menggabungkan upaya di bawah mekanisme "negara-negara inti" --yang terdiri atas Aljazair, Niger, Mali, Chad dan Mauritania.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016