Perth (ANTARA News) - Sellapan Ramanathan, presiden keenam Singapura dengan durasi kepemimpinan terlama yakni sejak 1999 hingga 2011, meninggal dunia di usia 92 tahun, Senin.

Sebagaimana dilaporkan oleh Associated Press, politisi gaek yang sangat populer dengan nama sebutan S.R. Nathan itu sempat dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis setelah mengalami serangan stroke pada 31 Juli lalu--dan ini merupakan serangan yang kedua dalam 2 tahun terakhir.

"Tuan Nathan meninggal dunia dengan tenang di Rumah Sakit Umum Singapura," demikian pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Kantor Perdana Menteri Singapura.

Ramanathan menjabat berbagai posisi kunci dalam pemerintahan Singapura, termasuk Komisioner untuk Malaysia di tahun 1988, dan pada periode 1990-1996 ia menjadi Duta Besar Singapura untuk Amerika Serikat.

Pria yang memulai karirnya secara bersahaja dengan memilih untuk bekerja alih-alih menuntaskan pendidikannya demi menuntaskan beban utang keluarga, dikenang oleh Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong sebagai contoh sukses seseorang yang gigih memperbaiki nasibnya dan berkontribusi kepada masyarakat.

Dalam akun Facebook PM Singapura tertulis "Ia (Ramanathan-red) adalah presiden yang hangat dan akrab. Saya mengenang dirinya sebagai pria yang sangat berdedikasi mengabdi kepada bangsa. Ia selalu siap menunaikan tugas negara. Ia adalah putra kebanggaan Singapura," tambahnya seperti dikutip PerthNow.com.au.

Ramanathan meninggalkan seorang istri, seorang putra dan putri, serta tiga orang cucu. Pemerintah Singapura akan melangsungkan pemakaman kenegaraan untuk Ramanthan dalam waktu dekat.

Pewarta: Ella Syafputri
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016