Jakarta (ANTARA News) - Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat DPP PKS Fahmi Alaydroes menyatakan wacana kenaikan harga rokok bakal membatasi tingkat konsumsi, terutama konsumen anak-anak.

"Dengan menaikkan harga rokok sampai puluhan ribu rupiah sebungkus diharapkan akan membatasi tingkat konsumsi, terutama bagi anak-anak," kata Fahmi Alaydroes dalam rilis yang disampaikan di Jakarta, Selasa.

Menurut Fahmi, kebijakan menaikkan harga rokok seharusnya dipandang sebagai upaya pengendalian tingkat konsumsi, jangan dijadikan instrumen peningkatan pendapatan negara.

Pada prinsipnya, ujar dia, rokok itu sebaiknya ditiadakan, serta negara juga harus melindungi rakyatnya dari bahaya rokok, baik perokok aktif maupun pasif.

Karena itu, Fahmi menegaskan perlu adanya kemauan politik yang kuat dan serius dari pemerintah untuk melindungi bangsa Indonesia dari bahaya konsumsi rokok.

"Harus ada kebijakan dan regulasi yang mengatur dan mengendalikan produksi, distribusi, dan konsumsi rokok," katanya lagi.

Ia mengingatkan bahwa bila bila peredaran komoditas rokok di tengah masyarakat tidak dikendalikan, maka akan menjadi beban tersendiri bagi negara.

Sebelumnya, Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta mengapresiasi dan menyambut positif rencana kenaikan harga rokok yang bakal segera diberlakukan pada masa mendatang di Tanah Air.

"Rencana tersebut bisa membatasi kebiasaan anak remaja yang mulai mencoba-coba merokok," kata Oesman Sapta.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016