Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian memperkirakan tahun ini surplus beras bisa sampai 11,38 juta ton.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Agung Hendriadi ketersediaan beras hingga akhir tahun diperkirakan 43,69 juta ton sementara kebutuhannya 32,3 juta ton.

"Jadi diperkiraan neraca domestik beras surplus 11,38 juta ton, bahkan ada kelebihan sekitar 20 juta ton. Itu dengan asumsi ditambah stok awal, termasuk stok di Bulog dan hasil panen sampai hari ini sebesar 8,8 juta ton," katanya di Jakarta, Selasa.

Sementara untuk jagung ada kelebihan pasokan 2,1 juta ton, gula pasir 339,4 ribu ton (secara kumulatif), minyak goreng 18,5 juta ton, bawang merah 131,8 ribu ton, dan cabai besar 226,4 ribu ton.

Pasokan cabai rawit juga surplus 188 ribu ton, daging ayam ras surplus 1,59 juta ton dan telur ayam ras 1,436 juta ton menurut Kementerian Pertanian.

Namun, menurut Agung, daging sapi diperkirakan defisit 220 ribu ton karena ketersediaan daging sapi hingga akhir tahun hanya 441,8 ribu ton sementara permintaan diperkirakan 662,3 ribu ton.

Kedelai juga diperkirakan defisit 1,09 juta ton sebab ketersediaan hingga akhir tahun hanya 1,5 juta ton sementara permintaan sampai 2,59 juta ton.

Meskipun demikian, mantan Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian itu menegaskan, ketersediaan 11 komoditas pangan strategis secara umum aman untuk memenuhi permintaan masyarakat hingga akhir tahun.

"Jadi dari semua komoditas secara umum sampai akhir tahun ada dua komoditas yang defisit. Kedelai 42 persen dan daging sapi 33 persen, yang lainnya memenuhi," ujarnya.

Pewarta: Subagyo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016