Magetan (ANTARA News) - Keluarga Pratu Wahyudi di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menunggu pemulangan jenazah anggota TNI dari Detasemen Artileri Pertahanan Udara Rudal 004 Dumai, yang gugur saat bertugas memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

Ayah korban, Suwarni di Magetan, Jatim, Selasa, mengaku kaget dengan kabar duka yang diterimanya dari komandan satuan pada Selasa siang. Kabar itu mengatakan bahwa anaknya ditemukan telah meninggal dunia setelah dinyatakan hilang selama beberapa hari saat bertugas.

"Kami sangat berduka cita. Keluarga tidak menyangka jika anak kami gugur dalam bertugas," ujar Suwarni.

Menurut dia, Pratu Wahyudi terakhir pulang ke kampung halamannya di Desa Pupus, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan sekitar satu tahun lalu.

Anak pertama dari pasangan Suwarni dan Murtini tersebut sudah enam tahun bertugas di Dumai. Selama di luar Jawa, komunikasi dengan keluarga berjalan baik.

"Saat ini jenazah dalam proses pemulangan ke Magetan. Rencananya akan tiba pada Rabu (24/8) siang," kata dia.

Sementara, sejumlah persiapan sudah dilakukan oleh pihak keluarga di rumah duka untuk menyambut pemulangan jenazah Pratu Wahyudi.

Sebelumnya diberitakan, Pratu Wahyudi ditemukan tewas oleh Tim Basarnas dan gabungan Denrudal 004 Dumai, Selasa (23/8) sekitar pukul 11.30 WIB setelah hilang selama empat hari saat memadamkan kebakaran hutan sejak Kamis (18/8) lalu.

Korban bergabung dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Desa Pasir Putih, Kecamatan Bagan Sinembah, Rokan Hilir, Riau sebelum 17 Agustus lalu.

Setelah beberapa hari bertugas membantu melakukan pemadaman, pada Kamis dia dinyatakan hilang. Sebelum hilang, korban bersama keempat rekannya sempat berkomunikasi melalui telepon seluler, namun tidak lama berselang telepon seluler korban tidak aktif sampai dia dipastikan hilang.

Beragam upaya dilakukan untuk mencari korban, termasuk menggelar doa bersama agar korban segera ditemukan dalam kondisi selamat, namun Pratu Wahyudi ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, gugur saat menjalankan tugas.

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016