Madiun, Jawa Timur (ANTARA News) - Issue kenaikan harga rokok hingga berkali-kali lipat menjadi issue yang ramai diperdebatkan belakangan ini. Pabrik rokok kelobot di Madiun, Jawa Timur, resah.

Pemilik pabrik rokok kelobot di jalan Panglima Sudirman Kota Madiun, Aman Winarto, di Madiun, Rabu, mengatakan, wacana kenaikan harga rokok itu dapat berdampak luas jika nanti benar terlaksana.

Sampai kini pemerintah belum mengeluarkan pernyataan resmi soal kenaikan harga rokok, termasuk kenaikan cukai rokok.

"Dampak langsungnya adalah ke para buruh pabrik. Mereka dimungkinkan akan kehilangan pekerjaan karena efek berkurangnya jumlah pembeli rokok," ujar Winarto, di Madiun, Rabu.

Ia menilai harga rokok yang nanti mahal --disebut-sebut bisa Rp50.000/bungkus-- akan menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Akibatnya, industri rokok pun terpaksa mengurangi jumlah produksi rokoknya.

Pengurangan produksi akan berdampak juga ada pengurangan tenaga kerja yang ada atau bekerja di pabrik rokok, yang dia artikan menambah pengangguran yang bermuara pada peningkatan kemiskinan.

"Produksi kami meski ada isu itu tergolong stabil. Yakni sekitar 4.000 batang sehari atau sekitar 400 bungkus," kata dia.

Pewarta: Louis Stevani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016